Menteri Pendidikan dan Pelatihan baru saja menerbitkan Surat Edaran No. 23/2025/TT-BGDDT, yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Peraturan Ujian Seleksi Siswa Berprestasi Nasional, dengan banyak poin baru dalam pengawasan, ujian, dan pengaturan jumlah peserta. Surat Edaran ini berlaku mulai 9 Desember 2025, menggantikan Surat Edaran No. 17/2023/TT-BGDDT.
Sesuaikan peraturan dengan pekerjaan inspeksi dan pemeriksaan
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , Surat Edaran 23 dikeluarkan untuk memastikan konsistensi dengan Keputusan No. 109/2025/ND-CP Perdana Menteri yang mengatur fungsi, tugas, wewenang dan struktur organisasi Inspektorat Pemerintah.
Dengan demikian, peraturan baru tersebut dengan jelas menyatakan: Kementerian Pendidikan dan Pelatihan bertanggung jawab untuk membentuk tim inspeksi untuk persiapan dan penyelenggaraan ujian di unit ujian dan badan ujian; dan pada saat yang sama memeriksa dan mengawasi proses pemberian nilai dan peninjauan ujian.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan wajib menempatkan kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil dengan kapasitas dan kualifikasi yang memadai untuk berpartisipasi dalam tim inspeksi Kementerian apabila diminta. Semua lembaga, organisasi, dan individu yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan ujian tunduk pada inspeksi dan pemeriksaan oleh badan pengelola negara yang berwenang sesuai dengan desentralisasi.
Selain itu, Panitia Pengarah Ujian, Dewan Ujian, Kementerian, dan Dinas Pendidikan dan Pelatihan merupakan tempat untuk menerima informasi dan bukti pelanggaran Peraturan Ujian. Penetapan tanggung jawab dan titik fokus yang jelas untuk menerima umpan balik diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan memastikan keadilan dalam penyelenggaraan ujian siswa berprestasi nasional.
Sesuaikan jumlah kandidat sesuai dengan skala masing-masing daerah
Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah jumlah kandidat yang diizinkan mendaftar ujian di setiap unit.
Sebelumnya, setiap daerah hanya dapat memilih maksimal 10 kandidat untuk satu ujian, dan Hanoi serta Kota Ho Chi Minh sendiri dapat memilih 20 kandidat, peraturan baru ini telah memperluas skala ujian secara signifikan di sejumlah provinsi dan kota.
Secara spesifik, Hanoi masih diperbolehkan mengirimkan maksimal 20 kandidat per mata pelajaran; Kota Ho Chi Minh diperbolehkan meningkatkan kuota menjadi 40 kandidat per mata pelajaran. Daerah seperti Lam Dong, Phu Tho, Ninh Binh, Vinh Long, dan Kota Can Tho diperbolehkan mengirimkan 30 kandidat per tim, sementara beberapa provinsi yang telah menggabungkan unit administratif akan memiliki kuota 20 kandidat per mata pelajaran.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menjelaskan bahwa penyesuaian ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan jumlah siswa aktual dan mutu pelatihan di setiap daerah, sekaligus menciptakan kondisi bagi provinsi dan kota yang memiliki banyak siswa berprestasi agar dapat lebih berpartisipasi dalam kancah akademik nasional.
Peraturan yang lebih ketat pada ruang ujian untuk mata pelajaran TI dan Bahasa Asing
Selain penyesuaian terhadap personil ujian, Surat Edaran 23 juga mengatur lebih rinci mengenai kondisi fisik di ruang ujian guna menjamin objektivitas, keadilan, dan keamanan informasi.
Dengan demikian, peserta yang mengikuti ujian TI akan ditempatkan di ruang ujian terpisah, dengan komputer yang sepenuhnya terisolasi, tidak terhubung ke perangkat atau sarana apa pun di dalam atau luar ruang ujian.
Untuk mata pelajaran Bahasa Asing, ujian tertulis setiap mata pelajaran akan diselenggarakan di ruang ujian tersendiri, dilengkapi dengan pemutar CD dan pengeras suara, serta setidaknya dua alat bantu dengar cadangan yang digunakan bersama di seluruh ruang ujian Bahasa Asing. Ujian berbicara akan diselenggarakan sesuai dengan instruksi khusus dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk memastikan konsistensi di seluruh negeri.

Penyesuaian ini dianggap perlu dalam konteks ujian yang semakin menerapkan teknologi, untuk meminimalkan risiko kecurangan, intervensi teknis, atau kesalahan peralatan selama ujian.
Harapan untuk peningkatan kualitas, transparansi dan keadilan
Dengan terbitnya Surat Edaran 23, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berharap dapat menstandardisasi proses penyelenggaraan ujian seleksi siswa berprestasi nasional secara lebih ketat, transparan, dan fleksibel.
Pekerjaan inspeksi dan kontrol telah diperketat, sementara perluasan skala kompetisi memungkinkan lebih banyak siswa berprestasi untuk berpartisipasi, berkontribusi dalam menemukan, memelihara, dan mempromosikan bakat bagi negara.
Hal ini juga dianggap sebagai langkah persiapan penting menuju inovasi menyeluruh ujian siswa berprestasi nasional dan internasional, yang menjamin penemuan kemampuan yang tepat dan mendorong semangat belajar dan penelitian ilmiah pada siswa sekolah menengah.
Sumber: https://baolaocai.vn/bo-gddt-quy-dinh-nhieu-diem-moi-trong-ky-thi-hoc-sinh-gioi-quoc-gia-post885666.html

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)
![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)








































































Komentar (0)