Banyak orang membeli dan menggunakan makanan fungsional sesuai kegunaan yang tercantum pada kemasan atau iklan tanpa memeriksa bahan-bahannya.
Kementerian Kesehatan Anjurkan Pangan Fungsional Bukan Obat dan Tidak Berkhasiat Terapi - Foto: KEMENTERIAN KEAMANAN PANGAN
Menurut Dr. Nguyen Huy Hoang, saat ini ada 9 jenis makanan fungsional yang populer: suplemen vitamin dan mineral; peningkatan kekebalan tubuh; penurunan berat badan/pemeliharaan tubuh; makanan fungsional penunjang kecantikan; penunjang tulang dan sendi; penunjang kardiovaskular; penunjang tidur dan saraf; peningkatan kesehatan pencernaan dan penunjang hati.
Saat ini, banyak orang membeli produk berdasarkan kegunaan yang tertera pada kemasan atau iklan tanpa memeriksa kandungan bahan-bahannya. Hal ini membuat penggunaan produk tidak seefektif yang diharapkan karena beberapa produk tidak mengandung cukup bahan untuk menciptakan efek yang diinginkan.
Selain itu, konsumen dapat menggunakan dosis ganda atau overdosis. Misalnya, mengonsumsi multivitamin dan vitamin C secara terpisah dapat menyebabkan kelebihan dosis. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping, seperti mengonsumsi kalsium tanpa suplemen vitamin D, yang dapat menjadi tidak efektif.
Oleh karena itu, Dr. Hoang mencatat bahwa konsumen perlu menentukan informasi dasar:
1. Nama produk (pastikan untuk tidak mencampuradukkan makanan fungsional dengan obat (makanan fungsional tidak memiliki efek terapeutik) dan bentuk sediaan (tablet, kapsul, bubuk, larutan... sesuai dengan kebutuhan penggunaan).
2. Saat membaca komposisi produk, perhatikan bahan aktif utama produk dan periksa apakah kandungannya memenuhi rekomendasi harian. Perhatikan bahan tambahan termasuk pengawet, perasa, dan pewarna makanan. Hindari bahan yang menyebabkan alergi (kedelai, gluten, laktosa, dll.) atau zat beracun (timbal, arsenik).
3. Dosis dan petunjuk penggunaan harus dibaca dengan saksama sesuai anjuran produsen. Jangan menambah dosis secara sembarangan untuk menghindari keracunan. Konsultasikan dengan dokter, terutama anak-anak, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis.
4. Periksa informasi produsen. Produsen/importir/distributor sebaiknya mengutamakan produk dari perusahaan tepercaya dengan alamat yang jelas. Periksa sertifikat: cari sertifikat seperti GMP, ISO, HACCP, atau izin Kementerian Kesehatan . Anda dapat memeriksa kode batang atau kode QR untuk memeriksa informasi produk.
5. Terakhir, periksa tanggal kedaluwarsa produk dan hindari membeli produk yang hampir kedaluwarsa atau kemasannya rusak.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/cach-doc-nhan-dan-thuc-pham-chuc-nang-2025031623351144.htm
Komentar (0)