
Dr. Nguyen Thi Phuong Mai, Institut Kesehatan Mental, memeriksa seorang pasien - Foto: D. LIEU
Ketika seorang lansia tiba-tiba menjadi mudah tersinggung tanpa alasan.
Perubahannya terjadi secara bertahap selama tiga tahun, hingga aktivitas sehari-harinya menjadi canggung, bicaranya menjadi tidak teratur, dan kepribadiannya benar-benar berbeda dari sebelumnya.
Mengenai kasus ini, Ibu Duong Thi To Uyen, M.Sc., dari Institut Kesehatan Mental, Rumah Sakit Bach Mai, mengatakan bahwa pasien dirawat dengan gangguan ingatan yang signifikan, mudah tersinggung, kesulitan menemukan kata-kata saat berbicara, dan banyak perubahan perilaku.
Melalui pemeriksaan, penilaian psikologis, dan pengujian kognitif, meskipun masih mampu melakukan perawatan diri dasar, pasien didiagnosis menderita demensia Alzheimer onset lanjut, dengan skor MMSE hanya 18.
Para dokter menekankan bahwa sifat mudah tersinggung dan perubahan suasana hati pada lansia bukanlah sekadar "kecenderungan penuaan," tetapi bisa menjadi tanda-tanda awal gangguan kognitif – masalah kesehatan mental yang memerlukan deteksi dan intervensi tepat waktu.
Banyak keluarga masih memandang sifat pelupa pada lansia sebagai konsekuensi alami dari penuaan. Namun, menurut Dr. Nguyen Thi Phuong Mai dari Institut Kesehatan Mental, Rumah Sakit Bach Mai, gangguan kognitif adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan fungsi-fungsi penting seperti ingatan, berpikir, bahasa, kemampuan memecahkan masalah, orientasi, dan aktivitas sehari-hari, yang melebihi proses penuaan fisiologis normal.
Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2020, lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia menderita demensia – suatu bentuk gangguan kognitif yang parah. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 82 juta pada tahun 2030 dan 139 juta pada tahun 2050. Untuk gangguan kognitif ringan, prevalensi di antara orang berusia 65 tahun ke atas berkisar antara 10-20% dan terus meningkat seiring bertambahnya usia.
Ada dua tingkatan gangguan kognitif yang perlu diwaspadai.
Menurut para ahli, gangguan kognitif pada orang dewasa lanjut usia umumnya terbagi menjadi dua kategori utama.
Gangguan kognitif ringan: Pasien tetap relatif mandiri tetapi mengalami penurunan signifikan di satu atau lebih area seperti ingatan, bahasa, dan konsentrasi. Tahap ini dapat berkembang menjadi demensia, meskipun tidak semua kasus mengikuti jalur ini.
Gangguan kognitif berat (demensia): Penurunan signifikan dalam kemampuan mengingat, berpikir, berbahasa, dan merawat diri.
Penyakit Alzheimer menyumbang sekitar 60-70% kasus, di samping demensia vaskular, demensia Lewy body, dan lain-lain.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah perubahan kepribadian—sifat mudah tersinggung, kecemasan, depresi, menarik diri—sering muncul sejak dini dan mudah diabaikan atau disalahartikan oleh keluarga sebagai "sifat pemarah karena usia tua."
Gejala apa saja yang memerlukan perhatian medis segera?
Pada lansia yang sehat, terkadang lupa nama kenalan atau lokasi barang masih mungkin terjadi dan biasanya mereka mengingatnya kemudian, tanpa memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka secara signifikan.
Sebaliknya, gangguan kognitif seringkali bermanifestasi sebagai lupa kejadian baru-baru ini, berulang kali menanyakan informasi yang sama; kesulitan mengekspresikan diri, lupa kata-kata yang sudah dikenal; berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan merencanakan; kebingungan dengan tugas-tugas yang sudah biasa seperti memasak atau membayar tagihan; kebingungan tentang waktu dan tempat, mungkin tersesat di tempat-tempat yang dulunya sangat familiar; perubahan yang nyata dalam kepribadian dan perilaku, dan lain sebagainya.
Perlu dicatat, sekitar sepertiga orang dengan gangguan kognitif ringan mungkin akan mengalami demensia dalam waktu lima tahun jika mereka tidak menerima pemantauan dan intervensi yang tepat.
Menurut para dokter, deteksi dini gangguan kognitif menawarkan banyak manfaat: peningkatan efektivitas intervensi, memperlambat perkembangan penyakit; memperpanjang kemandirian lansia; mengurangi beban perawatan pada keluarga dan masyarakat; dan membantu mengendalikan komorbiditas seperti hipertensi, diabetes, depresi, atau gangguan tidur dengan lebih baik.
"Melakukan pemeriksaan kesehatan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan atau memalukan, melainkan tindakan positif untuk melindungi kesehatan dan masa depan pasien," tegas Dr. Mai.
Bagi para lansia, terutama ketika terjadi perubahan yang tidak biasa pada ingatan, perilaku, atau kepribadian, seperti mudah tersinggung atau cepat marah, keluarga tidak boleh menganggapnya enteng.
Sumber: https://tuoitre.vn/cach-nao-chua-tinh-bong-dung-cau-gat-thay-tinh-doi-net-o-nguoi-lon-tuoi-20251218205204486.htm






Komentar (0)