Saat mengikuti tren foto "anak laki-laki berbaju merah muda", jika data mereka dijual, pengguna mungkin terganggu oleh iklan, atau bahkan gambar mereka digunakan untuk penipuan dan pemerasan.
Selama beberapa hari terakhir, di media sosial, banyak unggahan tentang foto-foto anak laki-laki yang mengenakan gaun merah muda. Foto-foto ini sebenarnya adalah produk yang diciptakan oleh kecerdasan buatan dari aplikasi penyunting foto.
Saat mengunduh aplikasi ini, hanya dengan foto asli dan sentuhan di layar, pengguna dapat dengan mudah menggabungkan wajah mereka ke dalam pakaian baru melalui filter yang telah dirancang sebelumnya.
Karena hasilnya relatif realistis dan lucu, gambar anak laki-laki yang mengenakan gaun merah muda dengan cepat menjadi tren yang dibagikan di internet.
Namun, di samping kegembiraan awal, banyak orang juga mengungkapkan kekhawatiran tentang kemungkinan bahwa gambar yang mereka berikan dapat dimanfaatkan untuk tujuan buruk seperti penipuan daring.
Baru-baru ini, pakar Vu Ngoc Son, Kepala Penelitian Teknologi Asosiasi Keamanan Siber Nasional, memperingatkan bahwa pengguna internet perlu berhati-hati saat berpartisipasi dalam tren pembuatan foto ini.
Menurut Bapak Vu Ngoc Son, tren penggunaan aplikasi (apps) untuk membuat gambar-gambar lucu atau unik dapat langsung menarik minat pengguna.
Namun, Anda perlu sangat berhati-hati karena aplikasi jenis ini memerlukan akses ke folder foto di perangkat. Ini adalah hak yang sangat sensitif dan risiko kebocoran data pribadi sangat tinggi.
" Dengan perkembangan AI saat ini, gambar menjadi data yang sangat berharga. AI dapat mengetahui siapa seseorang, apa minatnya, ke mana mereka sering pergi, dan bahkan siapa yang mereka kenal, hanya melalui foto. Oleh karena itu, mengumpulkan foto dan menjualnya kepada perusahaan yang mengeksploitasi dan menggunakan data cukup umum ," analisis Kepala Riset Teknologi Asosiasi Keamanan Siber Nasional.
Jika data dijual oleh aplikasi, konsekuensi langsungnya adalah pengguna mungkin menerima banyak iklan dan gangguan. Dalam jangka panjang, data ini dapat dieksploitasi untuk tujuan lain seperti penipuan dan pemerasan.
Menghadapi risiko di atas, pakar Vu Ngoc Son menyarankan, jika pengguna tidak benar-benar mengetahui asal usul aplikasi, sebaiknya jangan mengunduh aplikasi jenis ini.
“ Dunia maya memang berbahaya, tetapi bocor atau tidaknya data Anda sebagian bergantung pada kesadaran Anda sendiri ,” ujar Bapak Son.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/canh-giac-khi-chay-theo-trao-luu-anh-ai-chang-trai-mac-vay-hong-2373380.html
Komentar (0)