Selama ini, banyak orang tua masih percaya bahwa anak perempuan "hanya perlu patuh dan rajin belajar" saja sudah cukup. Namun, dalam lingkungan yang kompetitif dan cepat berubah, jika mereka hanya pandai dalam pengetahuan buku, mereka akan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan. Seorang anak perempuan bisa saja pandai Matematika atau Sastra, tetapi jika ia tidak pandai menyampaikan ide, kurang memiliki kemampuan bekerja sama, atau malu berkomunikasi, peluangnya untuk berkembang akan terbatas.
Membekali soft skills membantu siswa berani mengungkapkan pendapat, tidak ragu di depan orang banyak, dan berani menantang diri sendiri.
Keterampilan lunak merupakan fondasi bagi siswa untuk menegaskan diri. Keterampilan ini dapat berupa keterampilan komunikasi dan presentasi; keterampilan kerja sama tim; keterampilan kemandirian dan manajemen waktu; keterampilan pengambilan keputusan; dan yang tak kalah penting, keterampilan melindungi diri, yaitu menolak risiko kekerasan dan pelecehan.
Ibu Nguyen Thi Thanh Thao (yang tinggal di Kecamatan Tan An, Provinsi Tay Ninh ) berbagi: “Saya menyadari bahwa betapapun hebatnya anak saya dalam belajar, jika ia kurang percaya diri dan kurang berani, akan sulit baginya untuk berhasil. Oleh karena itu, sejak kecil, saya mengajari putri saya cara mengungkapkan pikirannya, dan mendorongnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok guna melatih keterampilan komunikasi dan perilaku.”
Membekali siswa dengan soft skills membantu mereka berani mengungkapkan pendapat, tidak ragu di depan umum, dan berani menantang diri sendiri. Hal ini sangat penting dalam belajar, wawancara kerja, dan bahkan dalam hubungan sosial. Di lingkungan kerja modern, selain keterampilan profesional, soft skills juga berkontribusi besar terhadap kesuksesan. Seorang perempuan yang mampu mendengarkan, bekerja sama, dan memiliki semangat belajar akan mudah meraih nilai bagus di mata rekan kerja dan atasan.
Jika anak perempuan memiliki keterampilan untuk membela diri, mengenali dan menangani situasi, mereka akan mengurangi risiko kekerasan dan pelecehan. Ini adalah "perisai" untuk melindungi mereka dari godaan dan bahaya. Keterampilan sosial juga membantu mereka mengetahui cara mencintai, berbagi, dan berperilaku terampil dalam keluarga dan masyarakat. Seorang anak perempuan yang baik dalam pekerjaannya dan bijaksana dalam berkomunikasi tentu akan berkontribusi dalam menciptakan rumah tangga yang berkelanjutan.
Membekali anak dengan soft skills bukan hanya tanggung jawab sekolah atau masyarakat, melainkan tanggung jawab utama orang tua. Karena keluarga adalah lingkungan pertama dan paling lama yang dihadapi anak-anak. Bapak Le Van Minh (tinggal di komune Can Duoc), seorang orang tua dengan seorang putri yang duduk di kelas 8, bercerita: “Saya sering meluangkan waktu untuk berdiskusi dan menciptakan situasi hipotetis agar anak saya dapat menemukan cara untuk mengatasi berbagai hal. Misalnya, ketika pergi ke supermarket, saya membiarkan anak saya mengelola sedikit uang, atau ketika berkonflik dengan teman, saya menasihati anak saya untuk berbagi secara terbuka daripada diam. Pelajaran-pelajaran kecil itu membantu anak saya tumbuh dewasa secara bertahap.”
Orang tua dapat menanamkan benih keterampilan hidup pada anak perempuan mereka dengan menciptakan lingkungan hidup yang aman dan sehat serta mendorong mereka untuk berlatih.
Menurut banyak ahli, orang tua perlu mendampingi, alih-alih memaksakan. Mendorong anak perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, kerja sosial, olahraga, atau kelas keterampilan lunak merupakan cara yang efektif untuk menyediakan lingkungan pelatihan praktis bagi anak-anak. Lebih penting lagi, orang tua perlu memberi contoh, karena perilaku orang tua adalah pelajaran yang paling nyata bagi anak-anak.
Mengajarkan keterampilan lunak kepada anak-anak, terutama anak perempuan, di rumah memang penting, tetapi untuk mencapai hasil terbaik, hal ini tidak dapat berhenti di situ saja. Sekolah perlu mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan pengalaman kreatif agar siswa dapat melatih keterampilan mereka melalui praktik. Organisasi sosial juga perlu menyelenggarakan berbagai program bimbingan karier dan pelatihan keterampilan hidup bagi remaja dan anak-anak.
Keterampilan lunak bukanlah pelajaran yang membosankan, melainkan bekal praktis bagi anak-anak dalam memasuki kehidupan. Setiap orang tua saat ini, melalui kasih sayang, persahabatan, dan keteladanan mereka, dapat menanamkan benih-benih keterampilan hidup pada putri-putri mereka. Dan di masa depan, anak-anak perempuan ini akan menjadi perempuan yang percaya diri dan kuat, yang tahu bagaimana mengendalikan hidup mereka dan berkontribusi untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Huynh Huong
Sumber: https://baolongan.vn/cha-me-can-trang-bi-ky-nang-mem-cho-con-gai-a203653.html
Komentar (0)