Suasana pertemuan kelompok warga di lingkungan Tu Liem, Hanoi . (Foto: PV)
Sehubungan dengan itu, melakukan peninjauan dan penyederhanaan sistem penggajian disertai dengan penataan dan peningkatan mutu tim kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil di tingkat kecamatan agar mampu memenuhi tuntutan tugas, sehingga dalam kurun waktu 5 tahun pada dasarnya telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Pemerintah juga mengatur penghentian penggunaan tenaga kerja paruh waktu di tingkat kecamatan; menugaskan pemerintah daerah untuk membina dan membina tenaga kerja paruh waktu di tingkat kecamatan yang memenuhi persyaratan tugas untuk ikut bekerja di desa dan kelompok pemukiman; dan melaksanakan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi tenaga kerja paruh waktu di tingkat kecamatan yang tidak mendapat penugasan pekerjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, dan tingkat perkembangan sosial -ekonomi unit administratif setingkat kecamatan, Pemerintah mengarahkan alokasi total staf pemerintah daerah di tingkat kecamatan ke daerah-daerah (diperkirakan rata-rata sekitar 32 staf/1 tingkat kecamatan). Atas dasar tersebut, pemerintah daerah provinsi ditugaskan untuk menentukan jumlah staf pemerintah daerah di setiap unit administratif setingkat kecamatan di wilayah tersebut sesuai dengan kebutuhan praktis.
Berdasarkan peraturan baru tersebut, pekerja paruh waktu di desa dan kelompok pemukiman dapat mengikuti jaminan sosial wajib mulai 1 Juli 2025. Peraturan tersebut juga secara tegas menyatakan bahwa pekerja paruh waktu di desa dan kelompok pemukiman dengan maksimal 3 jabatan (termasuk sekretaris sel partai, kepala desa atau kelompok pemukiman, dan ketua panitia kerja garis depan) berhak mendapatkan tunjangan bulanan.
Dengan demikian, apabila Kepala Desa mengikuti jaminan sosial wajib, maka Kepala Desa akan memperoleh manfaat sebagai berikut: jaminan sakit, bersalin, pensiun, kematian, kecelakaan kerja, dan penyakit sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tahun 2015.
Bagi desa yang berpenduduk 350 rumah tangga atau lebih; kelompok pemukiman dengan 500 rumah tangga atau lebih; desa dan kelompok pemukiman yang termasuk dalam unit administratif tingkat kecamatan yang memiliki masalah keamanan dan ketertiban yang rumit menurut keputusan otoritas yang berwenang; desa dan kelompok pemukiman yang termasuk dalam unit administratif tingkat kecamatan di daerah perbatasan dan kepulauan, dana tunjangan dialokasikan sebesar 6,0 kali gaji pokok.
Apabila suatu desa dengan 350 rumah tangga atau lebih diubah menjadi kelompok pemukiman karena pembentukan unit administrasi perkotaan setingkat komune, dana tunjangan tetap sebesar 6,0 kali gaji pokok.
Bagi desa dan kelompok pemukiman yang tidak tercakup dalam ketentuan sebagaimana tersebut di atas, dana tunjangan diberikan sebesar 4,5 kali gaji pokok.
Apabila seorang pekerja paruh waktu di tingkat kecamatan, desa atau permukiman merangkap tugas sebagai pekerja paruh waktu lain di tingkat kecamatan, desa atau permukiman, maka yang bersangkutan akan memperoleh tunjangan serentak sebesar 100% dari tunjangan yang ditetapkan untuk jabatan serentak tersebut.
Namun, manfaat spesifik untuk setiap posisi akan didasarkan pada: dana tunjangan yang dialokasikan oleh anggaran pusat untuk setiap desa dan kelompok perumahan; sumber anggaran untuk reformasi gaji; dan situasi spesifik setiap desa.
Melalui itu, Komite Rakyat mengajukan kepada Dewan Rakyat Provinsi untuk mengatur besaran tunjangan bagi setiap jabatan nonprofesional di tingkat desa, termasuk kepala desa dan ketua kelompok warga.
Menurut nhandan.vn
Sumber: https://baotuyenquang.com.vn/xa-hoi/202509/chinh-sach-moi-cho-truong-thon-to-truong-dan-pho-29b0e16/






Komentar (0)