Terkait pelaksanaan Resolusi 43 Tahun 2022 tentang kebijakan fiskal dan moneter untuk mendukung Program Pemulihan dan Pembangunan Sosial Ekonomi 2022-2023, dalam laporan penilaiannya, Komite Ekonomi menyampaikan bahwa perkiraan pencairan kebijakan dukungan program tersebut hingga saat ini lebih dari VND 92,800 miliar, mencapai sekitar 31% dari total skala sumber daya program.
Menurut Komite Ekonomi, beberapa tugas masih berjalan lambat, sehingga memengaruhi efektivitas Program Pemulihan dan Pembangunan Sosial-Ekonomi 2022-2023. Alokasi rencana modal untuk tugas dan proyek dalam program ini masih belum optimal. Selain itu, implementasi kebijakan dukungan suku bunga 2% (sekitar 40.000 miliar VND) sangat lambat dibandingkan dengan kebutuhan, hanya mencapai sekitar 500 miliar VND, setara dengan 1,25% dari total sumber daya.
Komite Ekonomi berpendapat bahwa dalam konteks berbagai kesulitan yang dihadapi dunia usaha, terutama kesulitan dalam mengakses kredit, lambatnya pencairan kebijakan dukungan suku bunga telah menghilangkan kesempatan untuk mendukung pemulihan bisnis, sekaligus memboroskan sumber daya anggaran negara. Komite Ekonomi merekomendasikan agar Pemerintah secara komprehensif dan terbuka menilai penyebab subjektif dan objektif untuk mengambil pelajaran bagi pengembangan, penetapan, dan implementasi kebijakan dukungan suku bunga di masa mendatang.
Ikhtisar pertemuan pada tanggal 18 September Foto: Pham Thang
Dalam rapat tersebut, Pemerintah juga melaporkan pelaksanaan Resolusi Majelis Nasional Nomor 74 Tahun 2022 tentang promosi penerapan kebijakan dan peraturan perundang-undangan tentang praktik hemat dan penanggulangan pemborosan. Laporan tersebut menyatakan bahwa hingga akhir tahun 2021, anggaran memiliki surplus hampir VND 263.000 miliar untuk reformasi gaji, tetapi belum terlaksana. Mengenai saldo akhir tahun 2022, kementerian, lembaga, dan daerah sedang melaporkan, dan Kementerian Keuangan akan melakukan sintesis. Kementerian Keuangan juga sedang menyusun kerangka anggaran negara untuk tahun 2024, yaitu rencana anggaran 3 tahun (2024-2026).
Atas dasar tersebut, akan direncanakan penggunaan sumber daya ini untuk melaksanakan reformasi gaji. Kementerian Keuangan akan meninjau, menyusun statistik, dan melaporkan kepada Majelis Nasional mengenai total sumber daya reformasi gaji yang belum terpakai di setiap kementerian, cabang, dan daerah per 31 Desember 2022. Kementerian Keuangan juga akan mengusulkan mekanisme pengelolaan dan penggunaan sumber daya reformasi kebijakan gaji, memastikan ketepatan sasaran, efisiensi, serta menghindari kerugian dan pemborosan.
Pada hari yang sama, Komite Tetap Majelis Nasional memberikan pendapatnya mengenai persiapan sidang ke-6 Majelis Nasional ke-15. Oleh karena itu, sidang ke-6 dijadwalkan dibuka pada 23 Oktober dan ditutup pada 29 November, berlangsung selama 25 hari kerja dan dibagi menjadi dua sesi. Pada sidang ini, Majelis Nasional diperkirakan akan mengambil mosi kepercayaan untuk jabatan-jabatan yang dipilih dan disetujui oleh Majelis Nasional.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)