
Setiap Minggu sore, dari pukul 14.00 hingga 15.00, ada sesi bincang-bincang teh yang disebut “Tea Talk” - sebuah perjalanan lambat di mana kisah diceritakan melalui warna, aroma, dan rasa teh.
Selama satu jam, para peserta bergiliran menikmati empat teh spesial.
Dimulai dengan teh hijau Shan Tuyet kuno dengan aroma segar, rasa jernih, sedikit sepat, dan sisa rasa manis yang bertahan seperti angin awal musim.
Berikutnya adalah teh putih yang difermentasi ringan, bening dan pekat seolah menyatukan seluruh saripati surga dan bumi dalam satu tegukan yang menenangkan; teh kuning Shan Tuyet memiliki aroma buah matang dengan sedikit bunga liar, rasa yang lembut, dan sisa rasa manis yang dalam seperti aliran kenangan yang membanjiri kembali dengan tenang.
Dan terakhir, teh Oolong dengan bunga magnolia, sedingin mimpi musim panas, meninggalkan kedamaian yang tak terlukiskan.
Obrolan sambil minum teh di SANH bukan sekadar untuk minum, tetapi juga kesempatan untuk belajar mendengarkan bisikan teh.

Dari warna air di cangkir, lilitan setiap helai daun teh kering, hingga aroma yang tercium di porselen dan rasa yang tertinggal di ujung lidah. Setiap detail yang tampak sederhana, ketika direnungkan dalam diam, menjadi gerbang menuju dunia rasa tradisional, yang penuh dengan kedalaman budaya masyarakat Vietnam.
SANH tidak menciptakan ritual rumit untuk "Tea Talk". Hanya beberapa meja kayu, delapan kursi, cukup untuk menjaga percakapan tetap hangat, sehingga setiap tamu menjadi teman, bukan sekadar pendengar.
Teh dituang seperti di masa lalu: sederhana, perlahan seperti cara kakek-nenek kita dulu duduk di beranda, menyeruput dan bercerita tentang desa, cerita tentang musim...
Tidak ada naskah, narator obrolan teh ini bukanlah seorang seniman, juga tidak mengklaim dirinya seorang ahli. Ia hanyalah seorang pencinta teh, hidup dengan teh, dan menaruh kepercayaannya pada teh.
Kisah teh di SANH juga memiliki kisah tentang produk pertanian Vietnam.
Tidak ada teh impor di sini. SANH hanya memilih teh yang ditanam langsung di tanah air, teh yang telah hidup berdampingan dengan matahari dan hujan tanah air, menghirup udara lokal, dan disayangi oleh tangan-tangan orang Vietnam.
“SÁNH dibangun dari keinginan sederhana untuk mendekatkan produk pertanian Vietnam kepada pengguna domestik dan internasional, melalui minuman sehari-hari yang familiar” - Ly Minh Bao, salah satu pendiri SÁNH, berbagi.
Dari sana, SANH menetapkan kriteria yang jelas yaitu 100% Vietnam: makanan khas Vietnam, diproduksi di Vietnam, dimiliki oleh orang Vietnam.
Oleh karena itu, "Tea Story" di SANH bukan sekadar perjalanan untuk bersenang-senang. Ini juga merupakan cara untuk terhubung dengan pertanian etis, dengan asal-usul lokal, dan rasa syukur.
Sejujurnya, tidak semua orang langsung "jatuh cinta pada teh". Namun, jika Anda ingin waktu tenang untuk menyegarkan hati, membuka indra perasa, dan membiarkan kisah kecil tentang teh menyelinap di hari Minggu yang sibuk, cobalah duduk bersama SÁNH.
Sumber: https://baodanang.vn/chuyen-tro-chuyen-tra-3297995.html
Komentar (0)