Para ahli memperkirakan pasar akan terus tumbuh pada tahun 2025 berkat tren PC AI. Menurut laporan Gartner , total pengiriman PC AI pada tahun 2025 akan meningkat sebesar 165,5% secara global dibandingkan tahun 2024.
Tahun 2024 dianggap sebagai tahun krusial bagi pasar PC AI karena produsen terus memperkenalkan serangkaian model laptop baru dengan AI terintegrasi. Namun, salah satu masalah yang masih menghambat pengguna mengakses lini produk ini adalah harga jualnya.
Alasan mengapa laptop AI memiliki harga tinggi
Merujuk pada peritel besar di Vietnam, sebagian besar laptop AI memiliki kisaran harga minimum 20-22 juta VND. Harga ini memang tidak terlalu tinggi, tetapi belum cukup menarik untuk pengguna umum atau pelajar.

Bapak Eric Lee mengatakan banyak faktor yang membuat harga jual laptop AI masih tinggi (Foto: Quynh Anh).
Berbicara kepada wartawan Dan Tri di pameran Computex 2025, Tn. Eric Lee, Direktur Regional Asia Tenggara produsen komputer Asus, menjelaskan bahwa gelombang pertama laptop AI diposisikan di segmen kelas atas karena banyak faktor.
"Teknologi AI masih dalam tahap awal popularisasi. Perusahaan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berinvestasi dalam riset dan penggunaan material baru seperti Ceraluminum, sehingga mereka sering memprioritaskan pengembangan model laptop AI kelas atas," ujar Bapak Eric Lee.
Perwakilan Asus menambahkan bahwa sebagian besar pengguna yang memilih untuk membeli laptop AI saat ini adalah mereka yang perlu menggunakan perangkat dengan frekuensi tinggi seperti para ahli, penggemar teknologi atau pelajar yang mempelajari mata pelajaran berat dengan banyak pekerjaan yang harus diproses.
Saat memilih laptop, kelompok pengguna ini selalu memprioritaskan produk dengan konfigurasi yang tangguh, CPU generasi baru, dan kapasitas penyimpanan yang besar. Sementara itu, sebagian besar laptop AI kami sudah dilengkapi dengan konfigurasi seperti itu sejak awal. Tentu saja, konfigurasi yang lebih tinggi juga berarti harga yang lebih tinggi.
Dengan penyempurnaan baru dalam CPU dan NPU, laptop AI menghadirkan kinerja yang sebanding dengan laptop berperforma tinggi, tetapi lebih unggul berkat kemampuan hemat energi dan integrasi AI untuk mendukung pekerjaan dengan baik.
"Saat ini, laptop AI berada di segmen harga yang sama dengan laptop berperforma tinggi. Seiring dengan semakin optimalnya perangkat keras dan perangkat lunak AI, kami memperkirakan laptop AI akan semakin populer," ujar Bapak Eric Lee.
Harga laptop AI secara bertahap semakin murah
Pada bulan Februari, Qualcomm mengumumkan prosesor Snapdragon X dengan tujuan membawa laptop AI ke segmen harga umum dan menjangkau khalayak yang lebih luas.
Langkah ini juga menciptakan tekanan kompetitif yang signifikan bagi para pesaing. Banyak informasi yang bocor menunjukkan bahwa Intel dan AMD juga akan segera bergabung dalam persaingan ini, yang akan menguntungkan pengguna.
CPU mencakup sekitar 20-30% dari total biaya laptop, sehingga seiring produsen chip memperkenalkan prosesor baru dengan harga lebih terjangkau, perangkat akan menjadi lebih mudah diakses, kata Eric Lee, direktur regional Asus Asia Tenggara.

Pangsa pasar laptop AI terus meningkat pesat di Vietnam (Foto: The Anh).
Strategi kami, baik di pasar global maupun di Vietnam, selalu berfokus pada pengembangan portofolio produk yang beragam, yang mencakup berbagai segmen harga. Saat ini, kami memiliki model PC Copilot+, Vivobook 16, yang menggunakan chip Snapdragon X, yang didistribusikan di Vietnam dengan harga 18-20 juta VND.
Melanjutkan arah ini, kami berencana meluncurkan model PC Copilot+ di berbagai segmen, mulai dari model entry-level hingga seri Zenbook kelas atas. Semua segmen dilengkapi dengan chip AI dari Qualcomm, Intel, dan AMD, yang memberikan banyak pilihan bagi pengguna," ujar seorang perwakilan Asus.
Pasar laptop Vietnam dinilai memasuki fase pertumbuhan baru yang lebih sehat dan berkelanjutan. Pada November 2024, pangsa pasar laptop AI hanya 0,4%, tetapi kini angka ini telah meningkat menjadi hampir 2%.
Tren pertumbuhan diperkirakan akan terus berlanjut dan pangsa pasar laptop AI yang menggunakan Windows di Vietnam dapat mencapai 3-5% pada akhir tahun 2025.
Popularitas laptop AI berkembang pesat secara global, dan pasar Vietnam pun tak terkecuali. Di Australia, model laptop bersertifikasi Copilot+ PC saat ini menyumbang 12-13% dari total pengiriman laptop Windows per minggu. Di Korea, angka ini mencapai 40-50%. Pasar Vietnam masih memiliki kesenjangan yang besar.
Namun, dengan meningkatnya kesadaran dan peningkatan keragaman segmen produk, kami yakin Vietnam berada di jalur yang tepat untuk mengejar momentum pertumbuhan ini. Dalam 1-2 tahun ke depan, kami berharap akan melihat pergeseran yang jelas yang dipimpin oleh AI, tidak hanya di segmen kelas atas tetapi juga secara bertahap meluas ke kelompok pengguna umum," ujar Bapak Eric Lee.
Sumber: https://dantri.com.vn/cong-nghe/computex-2025-tin-vui-cho-nguoi-dung-chuan-bi-nang-cap-laptop-ai-20250521225101156.htm
Komentar (0)