
Sekitar pukul 7:00 malam, saat bermain sepak bola dengan teman-temannya di komune Cu Chi, Tn. B. (30 tahun) tiba-tiba merasa pusing, kehilangan keseimbangan, dan terjatuh di lapangan.
Dalam 20 menit, ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Xuyen A. Di ruang gawat darurat, dokter mencatat tekanan darah 200/100 mmHg, dan menduga ia mengalami stroke. Ia segera meminta MRI dan menemukan infark serebelum kanan.

Pasien diberikan suntikan trombolitik intravena untuk membantu membuka kembali pembuluh darah yang tersumbat. Hanya dalam beberapa menit, pusing Tn. B. mereda, keseimbangannya pulih, dan ia dapat berjalan kembali.
Dr. Le Minh Man, Departemen Neurologi, Rumah Sakit Umum Xuyen A, mengatakan: "Jika pasien datang terlambat, sel-sel otak akan rusak permanen. Masyarakat perlu mengenali tanda-tanda awal stroke sesuai aturan FAST, dan membawa pasien ke fasilitas terdekat yang memiliki pusat stroke."

Setelah tujuh hari perawatan, Tn. B. telah pulih sepenuhnya. Dokter menyarankan pasien untuk mengontrol tekanan darah, berhenti minum alkohol, dan menghindari aktivitas berlebihan, yang dapat dengan mudah memicu stroke pada orang dengan kondisi medis tertentu.
Kasus ini menjadi peringatan bagi kaum muda: stroke tidak hanya terjadi pada lansia. Olahraga harus dilakukan secukupnya dan sesuai kebutuhan, karena keterlambatan satu menit saja dalam penanganan dapat merenggut nyawa.
Sumber: https://nhandan.vn/cuu-song-nam-thanh-nien-dot-quy-khi-dang-da-bong-post915831.html
Komentar (0)