Italia Minum anggur dari kebun anggur lokal dan makan buah-buahan organik, sayuran, dan daging yang tumbuh di ladang subur adalah rahasia umur panjang orang Sardinia.
Pulau Sardinia di Italia memiliki tingkat umur panjang tertinggi di dunia . Di pulau itu, sekitar enam dari setiap 2.000 hingga 3.000 orang hidup hingga mencapai usia seratus tahun, kata Valter Longo, direktur Longevity Institute di University of Southern California. Jumlah pria yang mencapai usia seratus tahun juga lebih banyak daripada wanita, suatu hal yang langka karena pria umumnya hidup lebih lama daripada wanita.
Secara demografis, wilayah ini berbeda karena pria memiliki usia harapan hidup yang luar biasa panjang. Di AS, untuk setiap pria berusia seratus tahun, terdapat lima wanita dengan usia yang sama. Di Sardinia, rasionya 1:1," kata Dr. Dan Buettner, pakar Zona Panjang Umur Biru dunia.
Dia mengemukakan beberapa alasan mengapa orang-orang di Sardinia dapat berumur panjang dan sehat.
Minum anggur
Dalam beberapa tahun terakhir, kebiasaan makan orang Sardinia menjadi lebih bervariasi, akibat gelombang imigrasi yang membawa gaya memasak mereka sendiri ke pulau itu.
Namun, ada satu makanan pokok yang selalu ada dalam masakan Sardinia: anggur cannau, yang sangat kaya antioksidan. Menurut Sebastian Piras, seorang fotografer dan pembuat film dari Sardinia, anggur tradisional ini dibuat dari anggur Grenache. Botol cannau, yang berasal dari kebun anggur lokal, bahkan tidak memiliki label. Bar sering menyajikannya dalam gelas berukuran sedang.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minum segelas anggur merah sehari membantu mencegah penyakit jantung dan bahkan kanker. Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol rendah atau sedang membantu mengurangi stres dan melancarkan sirkulasi darah. Komponen alkohol dapat mengurangi risiko beberapa penyakit seperti stroke, kanker saluran pencernaan bagian atas, kanker paru-paru, dan patah tulang pinggul.
"Makanan Petani"
Menurut Dr. Buettner, masakan Sardinia digambarkan sebagai "makanan petani". Makanan pokoknya adalah kacang-kacangan, sayuran hijau, dan biji-bijian utuh. Roti dan keju, terutama Pecorino, juga populer. Orang Sardinia sering kali mengonsumsi makanan yang ditanam di kebun mereka sendiri.
Piras menceritakan bahwa di kampung halamannya di Barbagia, pada tahun 1970-an, keluarga sering makan pasta buatan sendiri, daging babi atau domba.
Di tempat tinggal saya, daging adalah bahan utama dalam menu makanan. Makanan khas setempat antara lain babi guling, domba, dan sapi. Sayurannya terutama lobak, dill, seledri, dan sangat sederhana. Tergantung musimnya, kami juga makan asparagus liar. Rasanya sangat kuat, berbeda dengan yang ada di AS," ujarnya.
Namun, menurut Dr. Buettner, makanan hanya berperan 25% dalam faktor umur panjang di Sardinia. Rahasia penting orang-orang yang hidup hingga usia seratus tahun adalah olahraga setiap hari. Karena medan pegunungan yang curam dan gaya hidup penggembalaan yang khas, penduduk Sardinia selalu berolahraga dengan intensitas rendah hingga sedang, meskipun tidak disengaja.
Makan siang adalah waktu makan terbesar dalam sehari
Orang Sardinia menikmati makan siang yang berlimpah, terdiri dari hidangan pembuka, hidangan utama, dan hidangan penutup, ditemani salad, pasta buatan sendiri, dan keju Pecorino. Meskipun jadwal mereka padat, orang-orang biasanya pulang untuk makan siang bersama keluarga. Setelah makan, mereka tidur siang dan kembali bekerja.
Untuk makan malam, orang Sardinia cenderung makan lebih sedikit dan lebih lambat dari biasanya. Sarapannya manis dan dimakan lebih awal. Kesamaannya adalah kesederhanaan. "Bahkan di keluarga kaya, makanannya sangat sederhana. Kami tidak menggunakan banyak bahan seperti hidangan asli Italia. Dan kami makan makanan yang sangat segar," kata Piras.
Para lansia mengobrol di Pulau Sardinia. Foto: CBS
Hormati generasi yang lebih tua
Berbeda dengan Amerika Serikat, di mana para lansia tinggal terisolasi di panti jompo atau pusat pensiun, Sardinia tidak menetapkan usia pensiun tertentu. Mereka menciptakan peluang bagi para lansia untuk bekerja.
"Satu hal yang bisa dipelajari orang Amerika dari orang Sardinia adalah mereka menyadari bahwa para tetua memiliki kebijaksanaan. Mereka menghormati kebijaksanaan itu, baik itu pengalaman umum maupun pengetahuan khusus tentang cara bercocok tanam, kapan menanam benih, cara mengatasi kekeringan dan hama," kata Buettner.
Orang lanjut usia tidak hanya dihormati karena umur panjangnya, mereka juga diberi kondisi kerja yang sama dengan anggota keluarga lainnya.
"Keluarga di sini akan malu menitipkan orang tua mereka di panti jompo. Ketika para lansia di rumah, mereka mengurus kebun, membersihkan rumah, memasak, atau mengasuh anak," kata Buettner.
Piras masih rutin mengunjungi kampung halamannya, meskipun ia tinggal di New York City. Ia mengatakan bahwa keluarga Sardinia pada umumnya terdiri dari tiga generasi yang tinggal bersama. Jika para tetua pindah, keluarga tersebut mengunjungi mereka setiap hari. Hubungan antar anggota keluarga sangatlah dekat dan akrab.
Thuc Linh (Menurut NBC News )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)