Area di sekitar gerbang Rumah Sakit Thai Nguyen A sering kali dipenuhi pedagang kaki lima yang merambah trotoar, sehingga menyebabkan gangguan lalu lintas dan memengaruhi estetika kota. Foto TL |
Penyerobotan trotoar menghambat lalu lintas, membahayakan pejalan kaki, dan mengurangi keindahan kota. Citra kota modern yang beradab sulit terwujud jika, tepat di jalan-jalan utama, warga dan wisatawan masih menemukan trotoar yang dipisahkan oleh kios, papan reklame, dan tempat penampungan sementara.
Patut dicatat, banyak kasus penyerobotan trotoar berkaitan dengan kebutuhan mencari nafkah. Pedagang kaki lima dan toko-toko kecil yang sudah lama berdiri, ketika disingkirkan atau direlokasi, seringkali menimbulkan rasa dendam. Oleh karena itu, upaya pengelolaan dan pembenahan kota membutuhkan tekad, tetapi juga fleksibilitas, yang menyeimbangkan kebutuhan untuk menjaga disiplin dan menjamin penghidupan.
Untuk bergerak menuju citra perkotaan yang beradab dan modern, Komite Rakyat provinsi Thai Nguyen baru saja mengeluarkan Arahan No. 09/CT-UBND tentang penguatan pengelolaan dan peningkatan trotoar dan jalan, guna memastikan ketertiban dan keindahan kota.
Arahan ini mewajibkan sektor dan unit terkait untuk meninjau dan memperbarui perencanaan rinci kawasan perkotaan, dengan memprioritaskan renovasi jalan yang ada. Pada saat yang sama, perlu memperkuat pengawasan dan menindak tegas pelanggaran di trotoar dan jalan, terutama di "titik rawan" seperti: Gerbang Rumah Sakit Pusat Thai Nguyen, Gerbang Rumah Sakit A, Pasar Thai, Jalan Doi Can...
Namun, selain keterlibatan pihak berwenang, faktor penentu tetap terletak pada kesadaran masyarakat. Trotoar adalah ruang publik untuk pejalan kaki dan aktivitas sosial bersama. Ketika setiap rumah tangga bisnis dan setiap warga negara tahu bagaimana merelakan trotoar untuk fungsinya yang semestinya dan menjaga kebersihan publik, wajah kota akan berubah ke arah yang positif. Sebaliknya, beberapa kasus "pelanggaran aturan" saja sudah cukup untuk menciptakan preseden buruk, yang berdampak pada lalu lintas dan estetika.
Pengalaman dari banyak kota menunjukkan bahwa ketika pemerintah tegas tetapi pada saat yang sama memiliki solusi pendukung yang tepat, masyarakat bersedia untuk menyetujuinya. Misalnya, menata area perdagangan yang terkonsentrasi alih-alih menduduki trotoar, menciptakan kondisi yang mendukung usaha kecil; atau mendorong periklanan sesuai peraturan alih-alih rambu-rambu yang berantakan. Keselarasan inilah yang membantu "masalah trotoar" diselesaikan secara berkelanjutan.
Dapat dikatakan bahwa memperindah trotoar merupakan tindakan praktis untuk membangun lingkungan hidup yang aman, beradab, dan modern. Setiap trotoar yang dibuka merupakan langkah maju dalam perjalanan menjadikan Thai Nguyen kota yang layak huni.
Dimulai dari hal-hal kecil seperti menjaga trotoar tetap rapi dan bersih, tidak mengganggu koridor, setiap warga berkontribusi menciptakan tampilan kota yang lapang dan ramah. Ketika masyarakat bergandengan tangan, "wajah" kota niscaya akan menjadi lebih cerah dan beradab.
Sumber: https://baothainguyen.vn/xa-hoi/202509/dep-via-he-sang-do-thi-0d558ce/
Komentar (0)