
Melanjutkan sesi pagi pada tanggal 22 November, Majelis Nasional mendengarkan Sekretaris Jenderal Majelis Nasional dan Kepala Kantor Majelis Nasional Bui Van Cuong, atas nama Komite Tetap Majelis Nasional, menyampaikan Laporan tentang penyesuaian Program Sidang ke-6 Majelis Nasional ke-15.
Berdasarkan pendapat para anggota DPR yang dibahas dalam rapat tanggal 3 November dan instansi-instansi, pada tanggal 16 November, dalam sidang antara dua masa sidang periode ke-6, Panitia Tetap DPR telah memberikan pendapat bulat mengenai banyak materi yang harus diserap dan direvisi dalam Rancangan Undang-Undang Pertanahan (perubahan).
Oleh karena Rancangan Undang-Undang ini masih memuat sejumlah muatan kebijakan utama yang memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan perencanaan dan kebijakan yang optimal, maka pengkajian dan penyelesaian Rancangan Undang-Undang ini secara menyeluruh memerlukan waktu yang lebih lama untuk menjamin konstitusionalitas, legalitas, dan kesesuaian Rancangan Undang-Undang ini dengan sistem hukum.
"Ini merupakan rancangan Undang-Undang yang sangat penting, yang berdampak besar pada kegiatan sosial- ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, setelah berunding dengan Pemerintah, Komite Tetap Majelis Nasional melaporkan kepada Majelis Nasional untuk meminta izin penyesuaian waktu pengesahan rancangan Undang-Undang Pertanahan (yang telah diamandemen) dari masa sidang ini ke masa sidang Majelis Nasional berikutnya untuk melanjutkan pengkajian, penyerapan, revisi, peninjauan cadangan, dan penyempurnaan rancangan Undang-Undang tersebut, dengan memastikan kualitas terbaik sebelum diajukan kepada Majelis Nasional untuk disetujui," tegas Bapak Bui Van Cuong.
Hasilnya, 91,70% delegasi yang berpartisipasi dalam pemungutan suara menyetujui penyesuaian program Sidang ke-6.
Sumber







Komentar (0)