Badan Meteorologi Islandia menyatakan terdapat risiko letusan yang "signifikan" di semenanjung Reykjanes atau di lepas pantainya karena besarnya intrusi magma bawah tanah dan kecepatan pergerakannya.
Retakan muncul di jalan akibat aktivitas vulkanik di Grindavik, Islandia pada 11 November 2023.
"Kemungkinan letusan telah meningkat sejak pagi ini dan letusan dapat terjadi kapan saja dalam beberapa hari ke depan," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan. Semalam, Badan Perlindungan Sipil Islandia memerintahkan evakuasi total Grindavik, sebuah kota nelayan berpenduduk sekitar 3.000 jiwa.
Wilayah Reykjanes telah mengalami beberapa letusan dalam beberapa tahun terakhir. Badan Meteorologi mengatakan letusan berikutnya diperkirakan akan dimulai di dasar laut tepat di barat daya Grindavik.
Kantor tersebut mengatakan, terowongan magma atau batuan cair memanjang ke arah timur laut melalui Grindavik dan sekitar 10 kilometer ke pedalaman, diperkirakan kedalamannya kurang dari 800 meter.
Reykjanes adalah pusat aktivitas vulkanik dan seismik di barat daya ibu kota Reykjavik. Pada Maret 2021, aliran lava spektakuler meletus dari celah sepanjang 500 hingga 750 meter di sistem vulkanik Fagradalsfjall di area tersebut.
Aktivitas vulkanik di wilayah tersebut berlanjut selama enam bulan pada tahun itu. Pada bulan Agustus 2022, letusan selama tiga minggu terjadi di wilayah yang sama, diikuti oleh letusan lain pada bulan Juli tahun ini.
Sistem Fagradalsfjall, yang lebarnya sekitar 6 km dan panjangnya 19 km, telah tidak aktif selama lebih dari 6.000 tahun sebelum letusan baru-baru ini.
Hoang Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)