
Tak ada lagi tempat di dunia yang "bebas nyamuk". Islandia resmi bergabung dengan peta nyamuk global - Foto: NYTimes
Selama berabad-abad, Islandia, daratan es dan gunung berapi, dianggap sebagai satu-satunya tempat di Bumi (selain Antartika) yang sepenuhnya bebas nyamuk. Musim dingin yang keras, suhu yang seringkali di bawah titik beku, dan siklus beku-cair yang konstan membuat serangga tersebut mustahil untuk bertahan hidup.
Namun minggu ini, para ilmuwan mengumumkan penemuan tiga nyamuk pertama di alam liar di Islandia, yang menandai tonggak sejarah biologis yang luar biasa.
Penemuan itu dilakukan oleh Björn Hjaltason, penduduk lokal di daerah Kiðafell, Kjós, sekitar 30 km dari ibu kota Reykjavík.
"Saat senja tanggal 16 Oktober, saya melihat seekor lalat aneh dan langsung curiga itu nyamuk," tulisnya di sebuah grup Facebook tentang serangga. Ia kemudian menghubungi Matthías Alfreðsson, seorang entomolog di Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia. Hasilnya mengonfirmasi: ketiga lalat tersebut, dua betina dan satu jantan, merupakan spesies Culiseta annulata.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Islandia nyamuk ditemukan hidup di alam liar. Spesies nyamuk yang berbeda sebelumnya ditemukan di Bandara Internasional Keflavík, tetapi itu pun setelah nyamuk tersebut keluar dari pesawat.
Culiseta annulata adalah spesies asli sebagian Afrika Utara, Eropa, dan bahkan Siberia. Tanaman ini tahan dingin, karena tanaman dewasa dapat bersembunyi di ruang tertutup untuk berhibernasi selama musim dingin, membantunya bertahan hidup di musim dingin yang keras.
Masih belum jelas bagaimana nyamuk-nyamuk ini sampai di Islandia: mereka bisa saja berada di kapal kargo, kontainer, atau angin hangat. Para ilmuwan mengatakan pemantauan lebih lanjut akan diperlukan musim semi mendatang untuk menentukan apakah mereka dapat bertahan hidup di musim dingin dan benar-benar membangun keberadaan permanen di Islandia.
Nyamuk merupakan salah satu hewan yang paling diuntungkan dari kenaikan suhu global, para peneliti memperingatkan. Mereka tumbuh lebih cepat, hidup lebih lama, dan memperluas jangkauannya ke daerah-daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.
Islandia pun tak terkecuali. Pada tahun 2025, negara ini mengalami gelombang panas yang memecahkan rekor, dengan banyak wilayah mengalami suhu hingga 10 derajat Celsius di atas rata-rata. Menurut jaringan Atribusi Cuaca Dunia, perubahan iklim telah membuat fenomena ini "40 kali lebih mungkin terjadi" dibandingkan sebelumnya.
Namun, para ahli tetap berhati-hati. Dr. Colin J. Carlson (Universitas Yale, AS) mengatakan: "Iklim yang memanas mungkin berkontribusi, tetapi belum ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa ini merupakan dampak langsung dari perubahan iklim. Kita masih belum sepenuhnya memahami bagaimana nyamuk mengubah habitatnya."
Sementara itu, Alfreðsson mengatakan bahwa meskipun penyebab spesifiknya belum jelas, "suhu yang lebih hangat tentu akan memudahkan spesies nyamuk lain untuk beradaptasi dan menetap di Islandia jika mereka menemukan jalan ke sini."
Dulunya merupakan "oasis bebas nyamuk" di Atlantik Utara, Islandia mungkin sekarang harus terbiasa dengan apa yang dianggap biasa oleh sebagian besar dunia: dengungan mengganggu dari serangga kecil namun kuat ini.
Sumber: https://tuoitre.vn/soc-lan-dau-phat-hien-muoi-trong-tu-nhien-o-iceland-2025102207470227.htm
Komentar (0)