Sinar matahari keemasan menyinari ladang, mengeringkan dedaunan rumput yang basah kuyup oleh embun malam. Penduduk desa membawa galah mereka ke ladang, membungkuk di atas ladang melon terakhir. Melon-melon itu sudah matang, sehingga penduduk desa bekerja keras untuk memanennya dengan cepat, agar tidak busuk. Melon-melon berkulit hijau itu tergeletak di tanah cokelat, tampak sangat menarik. Mereka dengan hati-hati memetik setiap buah dan meletakkannya di galah mereka menuju jalan utama, menunggu para pedagang datang dan membelinya.
Semangka saus kacang merupakan sajian yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di kampung halaman saya.
Hari sudah hampir siang. Matahari terasa terik. Semua orang beristirahat dan berkumpul di bawah naungan pohon. Suara tawa dan obrolan memenuhi udara. Para perempuan memeluk melon-melon itu dan menggunakan tangan mereka untuk membersihkan debu dari kulitnya yang mengkilap. Kemudian, mereka menggunakan pisau dari rumah untuk memotong melon-melon itu menjadi potongan-potongan kecil dan dengan ramah mengundang orang-orang di sekitar untuk menikmatinya.
Menggigit sepotong semangka dan mengunyahnya dengan ringan sungguh menyegarkan. Manisnya semangka yang menyegarkan mengalir dari mulut ke perut, meredakan panasnya hari musim panas yang terik. Anak-anak gembala sapi di sekitar juga ikut menikmatinya. Mereka dengan sopan mengulurkan tangan untuk menerima potongan semangka yang penuh cinta.
Musim semangka sedang ramai dari ladang hingga desa-desa. Para petani semangka tidak menjual semua buahnya, tetapi menyimpan sebagian untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh bagi kerabat. Mereka membawa beberapa buah untuk tetangga mereka "untuk dimakan". Oleh karena itu, banyak keluarga tidak menanam semangka, tetapi masih menyimpan beberapa buah di lemari kayu di sudut dapur.
Orang-orang di kampung halaman saya punya banyak cara kreatif untuk menikmati melon. Salah satunya, melon hotpot yang sangat manis dan dingin ini patut disebutkan. Gunakan pisau untuk memotong salah satu ujung melon, memperlihatkan daging buah merah matang di dalamnya. Selanjutnya, gunakan sendok untuk menghaluskan daging buah melon, tambahkan sedikit gula dan es serut. Setelah itu, aduk rata, tuang ke dalam mangkuk, dan nikmati setiap suapannya perlahan. Rasa dingin dan manisnya sungguh menyegarkan. Cara termudah adalah dengan mengupas melon, mengiris daging buahnya, dan memasukkannya ke dalam lemari es. Di sore yang cerah, membuka lemari es untuk mengambil melon dan memakannya akan langsung menyejukkan hati.
Semangka dan saus kacang sering hadir dalam hidangan orang-orang di kampung halaman saya, wilayah selatan Quang Ngai , saat cuaca panas. Setelah nasi matang, masukkan kacang tanah yang sudah dikupas untuk dipanggang dalam panci tanah liat. Setelah kacang matang, tuang ke dalam keranjang plastik dan tunggu hingga dingin. Campur saus ikan teri dengan lemon, gula, cabai, dan bawang putih yang telah dihaluskan. Gunakan tangan Anda untuk menggosok kulit kacang yang halus dan menumbuknya dalam lumpang. Selanjutnya, masukkan kacang tanah ke dalam saus dan gunakan sendok untuk mengaduk rata hingga menghasilkan semangkuk saus dengan cita rasa pedesaan yang kaya.
Kupas semangka, potong-potong, dan tata di atas piring. Ambil sepotong semangka, celupkan ke dalam saus ikan, lalu kunyah perlahan. Kacangnya renyah dan harum, sementara semangkanya lembut dan dingin di gigi. Manisnya semangka berpadu dengan asinnya saus ikan, asamnya lemon, dan pedasnya cabai, terasa di ujung lidah. Makanan yang tadinya panas tiba-tiba terasa begitu lezat dan menyegarkan. Panasnya musim panas pun mereda di halaman depan.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)