Menurut Ericsson pada tanggal 12 September, kantor baru mereka di Hanoi adalah yang pertama dilengkapi dengan EVCN (Enterprise Virtual Cellular Network), yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan mengontrol konektivitas 5G untuk perangkat seluler, terutama laptop yang mendukung 5G, atau aplikasi TI di kantor, melalui jaringan 5G dan bukan Wi-Fi.
Dengan acara ini, Ericsson semakin memperkuat kehadirannya di Vietnam setelah 32 tahun dan menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung tujuan digitalisasi Vietnam.
Para pemimpin Ericsson menyatakan bahwa Vietnam telah menetapkan tujuan yang ambisius: ekonomi digital akan berkontribusi hingga 30% terhadap PDB pada tahun 2030, dengan 5G diidentifikasi sebagai infrastruktur nasional yang penting. Oleh karena itu, Ericsson bertujuan untuk memperkuat kerja sama dengan Pemerintah, operator jaringan, bisnis, dan lembaga pendidikan untuk mempromosikan transformasi digital di bidang-bidang prioritas seperti manufaktur, perawatan kesehatan, dan kota pintar.
“Selama bertahun-tahun, bersama dengan para mitra kami, kami telah berkontribusi dalam meletakkan fondasi jaringan 2G, secara bertahap mengembangkannya menjadi 3G dan 4G. Hari ini, kami bangga dapat bekerja sama dengan Viettel, VNPT, dan MobiFone dalam mewujudkan jaringan 5G nasional,” kata Rita Mokbel, Presiden Ericsson Vietnam.
Kantor baru di Hanoi ini juga menunjukkan komitmen Ericsson untuk berkontribusi pada ekosistem inovasi di Vietnam. Melalui inisiatif seperti program Ericsson Educate yang berkolaborasi dengan Institut Teknologi Pos dan Telekomunikasi (PTIT), AI Lab yang bermitra dengan RMIT, dan nota kerja sama dengan Universitas Transportasi, Ericsson menegaskan investasi berkelanjutannya dalam pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan dalam negeri.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/ericsson-cam-ket-dong-hanh-cung-viet-nam-tren-hanh-trinh-chuyen-doi-so-post1061533.vnp






Komentar (0)