Media Myanmar melaporkan pada 22 April, mengutip sumber dari pemerintah militer negara itu, bahwa kebakaran terjadi di Universitas Mandalay di kota yang sama pada 28 Maret, tak lama setelah gempa bumi berkek强度 7,7 skala Richter meratakan banyak bangunan di Myanmar tengah.
Kebakaran tersebut menghancurkan seluruh lembar ujian hampir 63.000 siswa sekolah menengah di wilayah utara yang sedang dalam proses penilaian.
Ujian tersebut dijadwalkan akan dijadwal ulang pada tanggal 16-21 Juni.
Di Myanmar, ujian masuk universitas dianggap sebagai tonggak penting yang menentukan jalur akademik dan karier masa depan siswa sekolah menengah.
Gempa bumi pada 28 Maret menewaskan lebih dari 3.700 orang dan meratakan banyak bangunan di Myanmar tengah, dengan Mandalay – kota terpadat kedua – mengalami kerusakan paling parah.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 60.000 orang saat ini tinggal di tempat penampungan sementara.
Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperkirakan bahwa sekitar 2,7 juta anak tinggal di daerah yang terkena dampak parah.
Analisis dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) menunjukkan bahwa tanah di beberapa daerah bergeser hingga 6 meter akibat dampak gempa bumi.
Menurut VNA
Sumber: https://baothanhhoa.vn/gan-63-000-thi-sinh-myanmar-thi-lai-dai-hoc-do-bai-thi-bi-chay-sau-tran-dong-dat-246540.htm






Komentar (0)