Rumah Sakit Pusat Hue mengadakan upacara pelepasan untuk transplantasi sumsum tulang alogenik Talasemia ke-7 dan transplantasi neuroblastoma ke-45.
Transplantasi sumsum tulang alogenik ketujuh adalah untuk bayi DQT (berusia 29 bulan, dari Quang Ninh ), yang didiagnosis menderita Thalasemia pada usia 7 bulan dan telah menerima 12 transfusi darah sejak saat itu.
Setelah menjalani tes HLA, bayi tersebut dipastikan cocok sempurna dengan saudara perempuannya yang berusia 10,5 tahun, sehingga ia menerima transplantasi sumsum tulang pada tanggal 4 April 2025. Setelah transplantasi, trombosit kembali normal pada hari ke-23 dan granulosit kembali normal pada hari ke-16.
Terkait transplantasi sel punca autolog ke-45, Rumah Sakit Pusat Hue menyatakan bahwa bayi D.PN (32 bulan, dari Lam Dong ), didiagnosis neuroblastoma risiko tinggi 9 bulan yang lalu. Setelah menerima transplantasi sel punca autolog di Rumah Sakit Pusat Hue, trombosit dan granulosit pulih pada hari ke-30.
Prof. Dr. Pham Nhu Hiep, Direktur Rumah Sakit Pusat Hue, menekankan bahwa keberhasilan transplantasi sumsum tulang alogenik ketujuh pada pasien anemia hemolitik kongenital dan beta-talasemia merupakan terobosan dalam penerapan teknik transplantasi sel punca alogenik. Anak-anak tersebut tidak lagi bergantung pada transfusi darah dan ekskresi zat besi setiap hari, dan mereka dapat berkembang normal seperti anak-anak sehat lainnya. Keberhasilan transplantasi sumsum tulang alogenik di rumah sakit ini tidak hanya membawa harapan bagi anak-anak dengan anemia hemolitik kongenital, tetapi juga membuka prospek pengobatan untuk penyakit lain yang memerlukan transplantasi sumsum tulang alogenik, seperti gagal sumsum tulang, defisiensi imun kongenital, dan kanker berulang.
Dokter melakukan transplantasi sel induk autologus pada bayi D.PN (32 bulan, dari Lam Dong), yang didiagnosis menderita neuroblastoma.
Menurut Rumah Sakit Pusat Hue, talasemia adalah penyakit genetik yang menyebabkan anemia mikrositer, yang secara serius memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak-anak. Dalam kasus yang parah, anak-anak harus bergantung pada transfusi darah secara teratur, yang menyebabkan kelebihan zat besi dalam tubuh, yang menyebabkan penumpukan zat besi di organ-organ tubuh, yang mengakibatkan banyak kesulitan dalam hidup.
Transplantasi sumsum tulang alogenik dianggap sebagai metode pengobatan optimal, memberikan kesempatan pemulihan total bagi anak-anak, membantu mereka menjalani hidup sehat tanpa transfusi darah.
Phong
Sumber: https://baochinhphu.vn/ghep-tuy-dong-loai-cuu-be-29-thang-tuoi-o-quang-ninh-10225042815500269.htm
Komentar (0)