Forum ini dianggap sebagai orientasi strategis yang penting, tidak hanya berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan nasional tetapi juga membuka peluang untuk membantu bisnis di wilayah selatan meningkatkan nilai ekonomi melalui inovasi teknologi.
Direktur IDC Viettel Le Ba Tan menekankan peran kecerdasan buatan (AI) dalam gelombang transformasi digital global, ketika AI menjadi "otak operasional" baru dalam perekonomian, membentuk kembali rantai nilai dan model bisnis.
Menurut penelitian Viettel IDC, AI akan menciptakan nilai global sebesar 1.150 miliar USD pada tahun 2024 dan diperkirakan akan mencapai 5.000 miliar USD pada tahun 2030 berkat kemampuannya untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya, dan mencapai efisiensi luar biasa dari otomatisasi dan pengambilan keputusan berbasis data.
Perkembangan AI yang pesat telah menyebabkan kebutuhan mendesak akan infrastruktur digital seperti pusat data, platform komputasi awan, dan jaringan koneksi berkecepatan tinggi.

Selain konten menarik tentang AI, diskusi tersebut juga menekankan urgensi mengintegrasikan solusi teknologi hijau ke dalam strategi bisnis dan pembangunan berkelanjutan perusahaan, terutama dalam konteks infrastruktur pusat data dan platform cloud yang semakin menempati posisi kunci.
Perwakilan komunitas bisnis sepakat bahwa mengakses dan berinvestasi dalam infrastruktur berkelanjutan, teknologi hijau, dan AI bukan sekadar tren tetapi suatu kebutuhan, yang menciptakan keunggulan kompetitif dan mendorong inovasi.

Sebagai pusat ekonomi dan perdagangan terbesar di negara ini, Kota Ho Chi Minh menjadi tujuan strategis untuk layanan Cloud, AI, Big Data, dan pusat pengembangan infrastruktur TIK, logistik, dan produksi ekspor.
Ajang Viettel IDC 2025 sekali lagi menegaskan peran utama Kota Ho Chi Minh dalam perjalanan transformasi digital dan pertumbuhan hijau.
Sumber: https://nhandan.vn/giai-phap-tang-truong-tu-nen-tang-ha-tang-so-va-tri-tue-nhan-tao-post889627.html
Komentar (0)