"Mengurangi kecanduan narkoba tidak dapat dicapai dengan meliberalisasi penggunaan narkoba, yang telah diusulkan atau diterapkan di beberapa negara," ujar Paus Fransiskus kepada khalayak ramai dalam audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada tanggal 26 Juni, hari yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Hari Internasional Melawan Penyalahgunaan Narkoba.
“Namun, pada saat yang sama, mari kita ingat bahwa setiap pecandu memiliki kisah pribadinya sendiri dan harus didengarkan, dipahami, dicintai, dan, sejauh mungkin, disembuhkan dan dibersihkan,” katanya.
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 26 Juni. Foto: Reuters
Paus, yang sebelumnya telah menentang penggunaan narkoba, menambahkan: "Kita tidak bisa mengabaikan niat dan tindakan jahat para pengedar narkoba. Mereka adalah pembunuh."
Paus Fransiskus, yang berasal dari Argentina, juga mengutuk "dampak buruk" produksi narkoba terhadap lingkungan, dengan mengatakan hal itu "semakin nyata, misalnya di lembah Amazon" di Amerika Latin.
Paus Fransiskus, 87, tidak membedakan antara "narkoba ringan" seperti ganja, yang telah dilegalkan untuk penggunaan rekreasi di beberapa negara dan beberapa negara bagian AS, dan "narkoba keras" seperti heroin dan kokain.
Beberapa negara bagian dan negara bagian AS telah melegalkan atau sedang dalam proses melegalkan ganja dalam kondisi tertentu dan dalam jumlah kecil. Pada tahun 2009, Mahkamah Agung Argentina menyatakan kriminalisasi kepemilikan narkoba untuk konsumsi pribadi inkonstitusional dan telah mengambil langkah-langkah untuk melegalkannya.
Ngoc Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/giao-hoang-francis-canh-bao-ve-viec-hop-phap-hoa-ma-tuy-post300882.html






Komentar (0)