
Nghe An adalah salah satu wilayah yang paling parah terdampak badai Bualoi No. 10 baru-baru ini. Menurut statistik dari Dinas Pendidikan dan Pelatihan Nghe An, lebih dari 250 sekolah di seluruh provinsi mengalami kerusakan atap, tanah longsor, dan banjir bandang. Hingga hari ini, 5 Oktober, sekitar 30 sekolah masih belum dapat menerima siswa kembali ke sekolah.

Menurut catatan reporter di Sekolah Menengah Binh Son (komune Thanh Binh Tho), pekerjaan pemulihan pascabadai sedang dilakukan secara mendesak oleh para guru dan pemerintah setempat.

Namun, sekolah tersebut terletak di daerah yang banjir parah setelah badai, air surut perlahan sehingga sebagian besar properti (mesin, meja, kursi, buku...) rusak parah.

Tiga hari setelah badai berlalu, air masih membanjiri halaman Sekolah Menengah Binh Son.

Para guru memanfaatkan air banjir untuk membersihkan meja dan kursi yang berlumpur.


Halaman sekolah penuh dengan buku-buku yang dijemur setelah banjir.


Guru membalik setiap halaman buku dan buku catatan, "menyelamatkan" huruf-huruf untuk anak-anak.

Bapak Ho Van Canh, Kepala Sekolah Menengah Pertama Binh Son, mengatakan: "Setelah hampir seminggu upaya penanggulangan bencana, besok kami dapat menyambut siswa kembali ke sekolah. Namun, kerusakan akibat badai ini sangat parah, diperkirakan mencapai sekitar 300 juta VND. Kami akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan pembelajaran para siswa tetap berjalan."

Menurut Bapak Canh, meski para siswa sudah bisa kembali ke sekolah besok, banyak di antara mereka yang rumahnya berada di daerah banjir bandang, pakaian dan buku-bukunya hanyut terbawa banjir, sehingga sangat membutuhkan bantuan dari para donatur.

Menurut Dinas Pendidikan dan Pelatihan Nghe An, kerusakan parah akibat badai dan banjir merupakan tantangan besar bagi upaya pemulihan di masa mendatang. Total kerusakan awal diperkirakan sekitar 250 miliar VND.
Sumber: https://vtcnews.vn/giao-vien-phoi-tung-trang-sach-sot-ruot-don-hoc-sinh-tro-lai-truong-sau-bao-ar969375.html
Komentar (0)