Bloomberg melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden berusaha memaksimalkan dukungan untuk Kiev selama sisa masa jabatannya sebagai kepala negara, sebelum Presiden terpilih Donald Trump secara resmi menjabat pada akhir Januari tahun depan.
| Presiden Biden (kanan) menjanjikan bantuan maksimal kepada Ukraina sebelum Trump (kiri) menjabat. (Sumber: AFP) |
Menurut Bloomberg , maksud di atas menjelaskan keputusan terkini Tn. Biden terkait Ukraina, termasuk mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh dan menyetujui pengiriman ranjau anti-personel.
Namun, kantor berita tersebut mengakui bahwa pilihan Presiden Biden sangat terbatas, karena sebagian besar sisa dana untuk Kiev hanya dapat digunakan untuk membeli senjata yang tersedia di inventaris Pentagon. Oleh karena itu, AS tidak dapat mengalokasikan terlalu banyak dana, karena akan membahayakan kemampuan pertahanan "Negeri Bintang dan Garis".
Bloomberg mengungkapkan bahwa pemerintahan Biden telah mempertimbangkan kemungkinan untuk secara terbuka menyerukan undangan resmi bagi Ukraina untuk bergabung dengan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO), tetapi mengakui bahwa kemungkinan keberhasilan proposal ini terlalu rendah.
Sebaliknya, pemerintahan Washington saat ini sedang mempertimbangkan sejumlah perjanjian bilateral dengan Kiev di bidang keamanan.
Rusia mengklaim bahwa memasok senjata ke Ukraina menghambat upaya penyelesaian konflik dan secara langsung menyeret negara-negara anggota NATO ke dalam konflik.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan setiap pengiriman senjata yang ditujukan ke Kiev akan menjadi target yang sah bagi Moskow.
Menurut Bapak Lavrov, AS dan NATO terlibat langsung dalam konflik Ukraina, tidak hanya melalui penyediaan senjata tetapi juga pelatihan personel di Inggris, Jerman, Italia, dan negara-negara lain. Kremlin menyatakan bahwa pengiriman senjata Barat ke Ukraina tidak berkontribusi pada kemajuan negosiasi.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/gio-g-sap-diem-tong-thong-biden-chay-dua-voi-thoi-gian-ho-tro-toi-da-cho-ukraine-294938.html






Komentar (0)