Setelah persidangan selama 10 minggu, pengadilan federal di AS baru saja memutuskan bahwa Google melanggar hukum monopoli di bidang pencarian. Departemen Kehakiman AS telah mempertimbangkan sejumlah upaya hukum, termasuk pembubaran dan tindakan yang tidak terlalu drastis.
Tindakan yang diusulkan juga mencakup pemaksaan perusahaan untuk berbagi lebih banyak data dengan pesaing, memberlakukan pembatasan pada pengembangan AI, dan melarang kontrak eksklusif yang mempromosikan dominasi perusahaan.
Kasus ini berfokus pada praktik Google di Android, Chrome, dan AdWords, dengan kesepakatan eksklusif perusahaan dengan produsen perangkat yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan regulator. Departemen Kehakiman khususnya prihatin tentang bagaimana dominasi Google dalam pencarian dapat memengaruhi persaingan di bidang AI yang berkembang pesat.
Sebelumnya, Google dituduh melakukan tindakan ilegal seperti membayar Apple, Samsung, dan Mozilla miliaran dolar setiap tahun untuk menjadi mesin pencari default di ponsel dan peramban web. Tindakan ini dianggap ilegal untuk mempertahankan dominasinya di bidang pencarian.
Google melanggar Pasal 2 Undang-Undang Sherman, kata seorang hakim federal. Google menerima miliaran kueri setiap hari melalui istilah pencarian default tersebut. Google mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar dari pencarian tersebut dan kemudian menggunakannya untuk meningkatkan kualitas kuerinya, kata hakim federal.
Google mengatakan perusahaan berencana untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/google-co-the-se-bi-tach-nho.html
Komentar (0)