Pada awal September, toko-toko swalayan kelas atas di Kota Ho Chi Minh selalu dipenuhi pelanggan di konter buah impor. Persik California—yang pertama kali tersedia di Vietnam dengan harga hampir VND500.000 per kilogram—terus menarik minat konsumen, sementara ceri Amerika "terjual habis" dengan harga turun 30-50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Daya tarik produk Amerika tidak hanya berasal dari buah-buahan. Di banyak restoran, lobster Amerika dan siput terompet Amerika Utara—yang baru diperkenalkan sejak awal tahun—dengan cepat menjadi hidangan trendi, terkadang langka, menurut jaringan restoran Royal Seafood.
Tak hanya untuk konsumsi, barang-barang Amerika juga merambah ke setiap mata rantai produksi. Menurut Departemen Bea Cukai, dalam 7 bulan pertama tahun ini, impor dari AS mencapai lebih dari 10,53 miliar dolar AS, meningkat hampir 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (8,59 miliar dolar AS).
Kapas terus memimpin dengan hampir 940 juta USD, naik 56%, menyumbang hampir 9% dari total omzet, bahan plastik mentah mencapai 656 juta USD (naik hampir 49%), sementara besi tua dan baja berlipat ganda menjadi 124,7 juta USD, mencerminkan tanda-tanda pemulihan dalam industri konstruksi dan baja.
Produk pertanian dan pangan AS seperti sayur-sayuran dan buah-buahan mencapai 353 juta dolar AS, naik 47%, pakan ternak mencapai 447 juta dolar AS, naik 27%, dan kedelai mencapai 248 juta dolar AS, naik hampir 8%. Sebaliknya, beberapa kelompok produk industri seperti bahan kimia turun 33% dan bahan baku tembakau turun 25%.
Di segmen daging kelas atas, daging sapi Amerika masih dianggap memiliki potensi besar karena tingginya permintaan domestik, sementara produksi ternak dalam negeri belum memenuhi permintaan. Namun, tarif pajak yang diterapkan sebesar 14% untuk daging tanpa tulang dan 20% untuk daging bertulang justru memperlambat produksi impor. Menurut Asosiasi Daging Sapi Amerika di Vietnam, jika pajak diturunkan menjadi 0%, produksi impor dapat meningkat 20-30% hanya dalam waktu setengah tahun, dan harga jualnya bisa lebih kompetitif dibandingkan dengan harga dari Australia atau Kanada. Saat ini, brisket sapi Amerika masih dijual di supermarket dengan harga 400.000-500.000 VND per kg dan populer di restoran dan hotel kelas atas.
Industri makanan laut AS juga mengharapkan kebijakan pajak preferensial untuk meningkatkan daya saing, karena harga masih menjadi faktor penentu bagi pasar Vietnam.
Di sektor buah, produk-produk seperti apel Washington (Gala, Fuji, Cosmic), anggur, ceri, dan nektarin California semakin populer. Beberapa buah impor telah dikurangi tarifnya menjadi sekitar 3% sejak akhir Maret, sehingga lebih mudah diakses oleh konsumen. Khususnya, nektarin California, dengan kulitnya yang lembut seperti apel tetapi daging buahnya seperti buah persik, telah menarik perhatian sejak pertama kali tersedia di pasaran dan mendapat sambutan positif.
Tak hanya berbisnis, AS juga mempromosikan citranya melalui kuliner . Pekan Kuliner Amerika di Kota Ho Chi Minh, bekerja sama dengan 10 restoran, memperkenalkan hidangan berbahan dasar daging sapi, unggas, keju California, anggur New York, apel Washington, blueberry, kentang, dan makanan laut dari Timur Laut.
Ibu Melissa A. Brown, Konsul Jenderal AS di Kota Ho Chi Minh, menegaskan bahwa ini bukan hanya kesempatan untuk mempromosikan cita rasa Amerika, tetapi juga kesempatan untuk merayakan 30 tahun hubungan diplomatik Vietnam-AS. "AS bangga menjadi mitra yang andal, menyediakan produk pertanian berkualitas tinggi bagi Vietnam," tegasnya.
Menurut Asosiasi Buah dan Sayur Vietnam, produk-produk Amerika menghadirkan lebih banyak pilihan bagi konsumen dan sumber bahan baku baru untuk produksi. Namun, jika tarif preferensial berlanjut, tekanan persaingan terhadap produk domestik, mulai dari produk pertanian hingga makanan laut dan daging, akan semakin nyata, sehingga menimbulkan tantangan signifikan bagi bisnis Vietnam.
PV - VNESumber: https://baohaiphong.vn/hang-nhap-khau-tu-my-vao-viet-nam-tang-gan-23-519591.html
Komentar (0)