[iklan_1]
Badan Meteorologi Jepang memperkirakan bahwa musim bunga sakura tahun ini akan mulai mekar sekitar pertengahan Maret, tetapi di Taman Nishihirabatake, Masuda, Prefektur Kanagawa, bunga sakura pertama musim ini telah mulai mekar sejak awal Februari, bertepatan dengan Tahun Baru Imlek Vietnam.
Bunga sakura di Taman Nishihirahata adalah bunga sakura Kawazu yang mekar lebih awal. (Sumber: VNA)
Tempat ini menarik banyak wisatawan untuk mengagumi dan menikmati cuaca musim semi yang berangsur-angsur menggantikan udara dingin musim dingin di negeri matahari terbit.
Bunga sakura di Taman Nishihirahata adalah bunga sakura Kawazu yang mekar lebih awal. Bunga sakura Kawazu pertama kali ditemukan pada tahun 1955 di Kota Kawazu, Prefektur Shizuoka, dan kemudian dinamai berdasarkan Kota Kawazu. Karena mekarnya lebih awal daripada musim bunga sakura di Jepang, pemerintah Kota Matsuda di Prefektur Kanagawa menyelenggarakan Festival Bunga Sakura Matsuda dari minggu pertama Februari hingga pertengahan Maret di Taman Nishihirabatake.
Selama musim peralihan dari musim dingin ke musim semi, wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Taman Nishihirabatake dapat mengagumi ratusan pohon persik yang sedang berbunga, bercampur dengan warna kuning bunga kanola dan birunya langit.
Tak hanya bisa melihat bunga sakura yang mekar lebih awal, Anda juga bisa melihat Gunung Fuji dan Teluk Sagami dari kejauhan. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang telah menobatkan Taman Nishihirabatake sebagai salah satu dari 100 tempat terbaik untuk melihat Gunung Fuji di Wilayah Kanto.
Jepang dikenal sebagai negeri bunga sakura dengan lebih dari 600 varietas bunga sakura yang berbeda, tergantung pada bentuk, warna, dan karakteristiknya. Awal musim bunga sakura utama diprediksi sangat awal oleh Badan Meteorologi Jepang berdasarkan cuaca setiap tahun dan biasanya hanya berbeda sekitar 1-3 hari.
Dalam konsep Jepang, bunga sakura juga merupakan gambaran khas musim semi dan waktu ketika bunga-bunga bermekaran dikaitkan dengan kegiatan melihat bunga sakura dan festival bunga sakura di sebagian besar daerah di seluruh negeri.
Tradisi melihat bunga sakura di awal musim semi di Jepang disebut Hanami. Orang Jepang sering berkumpul untuk makan, minum, dan mengobrol dengan kerabat dan teman di bawah pohon sakura di taman atau di tepi sungai. Orang-orang percaya bahwa kelopak bunga yang jatuh ke dalam gelas anggur adalah pertanda keberuntungan.
Hanami berasal dari tradisi petani Jepang untuk menyambut Dewa Ladang. Setelah musim dingin yang panjang di pegunungan, ketika bunga sakura bermekaran, inilah saatnya sang Dewa kembali ke ladang. Orang-orang mengadakan Hanami untuk menyambut sang Dewa dengan harapan panen yang melimpah.
Bagi orang Jepang, bunga sakura memiliki beragam makna. Umumnya, bunga ini melambangkan vitalitas yang kuat, kekuatan yang tak tergoyahkan, dan solidaritas meskipun menghadapi kesulitan dan kesulitan.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/hoa-anh-dao-nhat-ban-no-som-don-nang-xuan-260606.html
Komentar (0)