Setelah terserang pilek, flu, demam berdarah, campak... banyak orang mengeluh merasa lelah, lesu, dan tidak nafsu makan meski dokter menyatakan penyakitnya sudah sembuh.
Pasien mengunjungi Rumah Sakit Pusat Penyakit Tropis untuk pemeriksaan pasca-virus - Foto: NGUYEN HIEN
Apa itu sindrom pasca-virus?
Dalam dunia kedokteran, istilah "sindrom pasca-virus" mengacu pada kondisi kelelahan, rasa lelah, dan kelemahan yang berlangsung setelah pasien pulih dari infeksi virus, biasanya setelah flu. Karena kelelahan merupakan gejala utamanya, sindrom ini juga disebut sindrom kelelahan pasca-virus.
Bertentangan dengan kepercayaan umum, sindrom ini cukup umum, ditandai dengan berbagai tingkat gangguan fisik, kognitif, dan emosional, bervariasi dalam durasi dan tingkat keparahan selama fase pasca pemulihan dari infeksi virus akut.
Selain kelelahan, nyeri juga menyebabkan banyak ketidaknyamanan, memengaruhi kehidupan pasien dengan nyeri persisten, nyeri muskuloskeletal, dan nyeri saraf. Selain itu, nyeri juga menyebabkan penurunan neurokognisi dan bahkan gangguan tidur.
Gejalanya bervariasi pada setiap orang, tetapi kebanyakan orang mengalami perasaan tidak enak badan secara umum. Perasaan ini tidak membaik bahkan setelah tidur berjam-jam atau merawat diri dengan baik. Pasien juga sering menggambarkan tanda-tanda seperti: kehilangan kewaspadaan, kesulitan berkonsentrasi, sakit kepala, nyeri otot, sendi kaku, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening...
Kondisi ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebabkan oleh respons tubuh terhadap virus itu sendiri.
Cara membantu meningkatkan kesehatan
Konsumsi vitamin, pola makan sehat, dan jalani gaya hidup sehat. Tidur yang cukup, 7-9 jam setiap malam; istirahat yang cukup dan hemat energi; minum banyak air; berolahragalah dengan ringan; konsumsi makanan seimbang dan sehat, dengan banyak buah dan sayur segar, serta makanan anti-inflamasi...
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/hoi-chung-hau-vi-rut-20241215231122222.htm






Komentar (0)