
Menurut seorang reporter VNA di Kuala Lumpur, pada acara tiga hari dari 26-28 Oktober, para pemimpin akan membahas perdamaian regional, ketahanan ekonomi, dan pertumbuhan inklusif dengan tema "Inklusif dan Berkelanjutan".
Sesi pembukaan juga mencakup Upacara Penghargaan ASEAN untuk mengakui kontribusi luar biasa bagi pengembangan Komunitas ASEAN, serta penandatanganan Deklarasi Penerimaan Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN, yang melambangkan persatuan dan perluasan blok tersebut.
Setelah upacara tersebut, para pemimpin menyaksikan penandatanganan Protokol Kedua yang mengubah Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA).

Dalam beberapa hari mendatang, para pemimpin akan menghadiri KTT ASEAN+3 (APT), KTT Asia Timur (EAS) dan serangkaian pertemuan ASEAN+1 dengan mitra utama, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
KTT tersebut akan ditutup pada tanggal 28 Oktober dengan upacara penutupan dan serah terima Kepemimpinan ASEAN kepada Filipina, menandai puncak tahun penting bagi Malaysia dalam mempromosikan kerja sama, persatuan, dan keberlanjutan regional.

Sebelumnya, pada 23-25 Oktober telah diselenggarakan serangkaian pertemuan persiapan, antara lain Pertemuan Komite Perwakilan Tetap (CPR) untuk ASEAN, Dewan Koordinasi ASEAN (ACC), dan Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Ekonomi ASEAN, serta menyaksikan penandatanganan Instrumen Aksesi Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC).




Ini adalah kelima kalinya Malaysia memegang peran sebagai Ketua ASEAN sejak 1967, dengan masa jabatan sebelumnya pada 2015, 2005, 1997, dan 1977.
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/hoi-nghi-cap-cao-asean-47-chu-de-bao-trum-va-ben-vung-xuyen-suot-cac-hoi-nghi-20251026093217332.htm






Komentar (0)