(CLO) Banyak seniman, penulis, dan musisi terkenal, termasuk penyanyi ABBA Björn Ulvaeus dan aktris Julianne Moore, telah menandatangani surat protes atas penggunaan karya mereka tanpa izin untuk melatih kecerdasan buatan (AI).
Menurut The Guardian, lebih dari 13.500 orang di industri kreatif, mulai dari musik , film, teater hingga televisi, telah menandatangani pernyataan yang bertujuan untuk mencegah eksploitasi ilegal karya kreatif untuk tujuan pelatihan AI.
Penyanyi ABBA Björn Ulvaeus, aktris Julianne Moore, dan peraih Nobel Sastra 2017 Kazuo Ishiguro termasuk di antara mereka yang menandatangani surat protes terhadap AI. Foto: AP/Vanity Fair
Surat ini, yang dipublikasikan di situs web Statement on AI Training oleh Ed Newton-Rex, mantan direktur perusahaan teknologi Stability AI, menegaskan: "Penggunaan karya kreatif tanpa izin untuk melatih AI merupakan ancaman besar dan ketidakadilan terhadap mata pencaharian para pencipta."
Petisi tersebut tidak hanya mencakup seniman terkenal, tetapi juga para pemimpin dan anggota organisasi seni besar seperti Composers of America, SAG-AFTRA Screen Actors Guild, dan Universal Music Group.
Protes ini terjadi di tengah meningkatnya tuntutan hukum antara industri kreatif dan perusahaan teknologi seperti OpenAI, yang menuduh bahwa penggunaan karya tanpa izin untuk melatih model AI generatif merupakan pelanggaran hak cipta yang serius.
Ed Newton-Rex, mantan direktur audio Stability AI, mengundurkan diri pada tahun 2023 karena perbedaan pendapat. Ia mengkritik perusahaan teknologi karena tidak membayar royalti kepada para kreator sementara menghabiskan jutaan dolar untuk para insinyur dan sistem AI. "Sama sekali tidak adil bagi perusahaan untuk menginginkan akses gratis ke karya kreatif tanpa izin," ujarnya.
Memperingatkan tentang potensi dampaknya, Newton-Rex berpendapat bahwa pemerintah Inggris dapat menghadapi konsekuensi signifikan jika mengizinkan AI untuk mengumpulkan konten tanpa persetujuan para seniman.
Menurut Financial Times, pemerintah Inggris sedang mempertimbangkan proposal untuk mengizinkan AI menggunakan karya seni kecuali jika seniman menolak (opt-out). Ia menyatakan bahwa banyak seniman tidak menyadari strategi ini dan mudah dirugikan.
Potret komposer dan mantan direktur Stability AI, Ed Newton-Rex, 37 tahun.
Gelombang penentangan terhadap AI di industri kreatif tidak hanya terbatas di Inggris, tetapi juga telah menyebar ke AS dan Tiongkok. Di AS, Writers Guild telah mengajukan gugatan terhadap OpenAI, menuduh perusahaan tersebut "mencuri konten" untuk menciptakan karya palsu. Sementara itu, label rekaman besar seperti Sony Music dan Universal Music Group juga telah menggugat platform AI karena penggunaan ribuan rekaman tanpa izin.
Di Tiongkok, banyak seniman memboikot platform media sosial Xiaohongshu setelah mengetahui bahwa alat pembuatan gambar di platform tersebut diam-diam mengumpulkan karya seni mereka untuk melatih kecerdasan buatan, yang semakin memicu kekhawatiran publik tentang masa depan industri kreatif dalam menghadapi perkembangan AI yang pesat.
Anh Thu (Menurut The Guardian, FT)
Sumber: https://www.congluan.vn/hon-13500-nghe-si-ky-ten-phan-doi-ai-trong-nganh-sang-tao-toan-cau-post318171.html






Komentar (0)