Menurut ABC News, mengutip seorang pejabat AS, rudal Israel menghantam sebuah lokasi di Iran pada malam tanggal 18 April waktu setempat (pagi tanggal 19 April di Vietnam).
Kantor berita Fars Iran juga melaporkan bahwa sebuah ledakan keras terdengar di bandara di kota Isafahan, Iran, tetapi penyebabnya belum jelas. Beberapa penerbangan telah diminta untuk mengalihkan rute dari wilayah udara Iran.
Serangan itu terjadi lima hari setelah Iran mengerahkan ratusan drone dan rudal sebagai balasan atas serangan udara 1 April terhadap gedung konsulat di dalam kedutaan Iran di Suriah, yang dituduhkan Teheran dilakukan oleh Israel. Sebagian besar drone dan rudal tersebut kemudian ditembak jatuh sebelum memasuki wilayah Israel.
Iran menyatakan bahwa serangannya berada dalam kerangka hukum internasional, dengan mengutip Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat untuk melanjutkan kegiatan tersebut dan tidak berupaya untuk meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
Saat ini, komunitas internasional menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan menghindari peningkatan ketegangan di kawasan tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, kantor berita IRNA Iran melaporkan bahwa negara tersebut telah mengaktifkan sistem pertahanan udaranya di beberapa kota setelah media pemerintah melaporkan mendengar ledakan di dekat kota Isfahan di Iran tengah.
Penerbangan di atas kota Isfahan, Shiraz, dan Teheran telah ditangguhkan.
Kantor Berita Mehr juga melaporkan bahwa semua penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran dibatalkan hingga pukul 7:00 GMT.
LAM DIEN
Sumber






Komentar (0)