Italia Ditahan imbang 2-2 oleh Atalanta di putaran ke-28, Juventus tertinggal 17 poin di belakang pemuncak klasemen Inter, dengan sedikit peluang untuk memenangkan kejuaraan Serie A musim ini.
Keunggulan tuan rumah tidak cukup bagi Juventus untuk mengalahkan Atalanta. Si Nyonya Tua menguasai bola 51% dan melepaskan lima tembakan tepat sasaran, sementara lawan mereka menguasai bola 49% dan melepaskan tiga tembakan. Dalam situasi genting, Teun Koopmeiners memanfaatkan tendangan bebas di menit ke-35, melepaskan tembakan ke pojok atas gawang untuk membuka keunggulan bagi Atalanta.
Koopmeiners (berbaju merah, tengah) merayakan gol dalam laga Juventus 2-2 Atalanta di pekan ke-28 Serie A pada malam 10 Maret di Stadion Juventus. Foto: Ansa
Setelah kebobolan gol pertama, Juventus bermain dengan lebih konsentrasi. Perubahan tersebut membantu tim tuan rumah membalikkan keadaan di awal babak kedua. Andrea Cambiaso melepaskan tembakan rendah melewati kiper Marco Carnesecchi untuk menyamakan kedudukan di menit ke-66. Empat menit kemudian, tembakan Arkadiusz Milik membentur pemain bertahan dan berubah arah masuk ke gawang, menjadikan skor 2-1.
Namun, kesalahan pertahanan kembali merugikan Juventus. Pada menit ke-75, setelah menerima umpan terobosan dari Berat Djimsiti, Koopmeiners dengan mudah masuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan diagonal untuk menyamakan kedudukan 2-2.
Hasil imbang melawan Atalanta membuat Juventus kehilangan posisi kedua di Serie A. Si Nyonya Tua turun ke posisi ketiga dengan 58 poin, tertinggal satu poin dari AC Milan. Di pekan ke-28, Christian Pulisic mencetak gol untuk membantu AC Milan mengalahkan Empoli 1-0.
Kegagalan Juventus meraih kemenangan di pekan ke-28 juga memberi Inter peluang untuk meraih gelar juara lebih awal. Tim pemuncak klasemen saat ini mengoleksi 75 poin, unggul 16 poin dari AC Milan dan 17 poin dari Juventus. Tim asuhan Simone Inzaghi hanya perlu memenangkan lima dari 10 pertandingan tersisa untuk meraih gelar juara.
Pada pertandingan terakhir tanggal 10 Maret, Roma bermain imbang 2-2 dengan Fiorentina. Sundulan Luca Ranieri pada menit ke-18 dan tendangan voli Rolando Mandragora membawa Fiorentina unggul dua kali, sementara sundulan Houssem Aouar pada menit ke-58 memperkecil ketertinggalan tim tamu.
Fiorentina bisa saja menang jika Cristiano Biraghi tidak gagal mengeksekusi penalti di menit ke-80. Setelah lolos dari bahaya, Roma secara mengejutkan menyamakan kedudukan di menit ke-90+5. Bek tengah Diego Llorente menjadi pahlawan bagi tim tamu ketika ia melepaskan tendangan voli ke pojok atas gawang semenit sebelum wasit mengakhiri pertandingan.
Diego Llorente (No. 14) mencetak gol tendangan voli untuk menyamakan kedudukan dalam pertandingan Fiorentina 2-2 Roma di pekan ke-28 Serie A pada malam 10 Maret di Stadion Artemio Franchi. Foto: Reuters
Hasil imbang melawan Fiorentina membantu Roma mengukuhkan posisi kelima mereka di Serie A dengan 48 poin. Atalanta berada tepat di belakang mereka dengan 47 poin, sementara mantan juara Napoli berada di posisi ketujuh dengan 44 poin dan Fiorentina di posisi kedelapan dengan 43 poin. Berdasarkan format Liga Champions musim depan, dua negara teratas di grup UEFA akan diizinkan mengirimkan lima tim. Italia memimpin grup, menjadikan posisi kelima di Serie A sebagai "target panas".
Setelah mengganti pelatih Jose Mourinho dengan Daniele De Rossi pada 16 Januari, Roma hanya kalah satu kali dari 11 pertandingan di semua kompetisi, yakni kekalahan 2-4 dari Inter di putaran ke-24 Serie A.
Thanh Quy
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)