Setelah bepergian ke Vietnam dan jatuh cinta pada negara tersebut, Kai Johnson (Amerika) memutuskan untuk menetap. Ia mendapatkan pekerjaan dan menetap di Vietnam.
Sementara itu, Albert Maulabux (warga negara Belanda) sudah pernah ke sini sebelumnya. Karena kecintaannya pada Vietnam, turis Belanda itu kembali lagi. Namun, yang tidak ia duga adalah bahwa perjalanan pulang ini bertepatan dengan saat banyak provinsi di utara harus dilanda banjir beruntun.
Dua pengunjung dari negeri jauh memiliki hasrat yang sama untuk menjelajahi Vietnam. Di sana, mereka juga memiliki teman yang sama: Tuan Vu Ngoc Son, seorang mantan pemandu wisata.

Pak Son dulu sering mengajak Kai dan Albert menjelajahi beberapa destinasi terkenal di Korea Utara, dan lambat laun mereka pun menjadi sahabat. Tak hanya mengajak wisatawan mengunjungi destinasi-destinasi tersebut, dalam setiap tur, Pak Son juga membantu teman-teman asingnya untuk lebih memahami budaya dan adat istiadat masing-masing daerah dengan membenamkan diri dalam kehidupan masyarakat setempat.
Selama banjir baru-baru ini, banyak provinsi di utara terdampak parah, dengan Thai Nguyen sebagai yang terdampak paling parah. Setelah mendengar bahwa banyak tempat di kota Thai Nguyen mengalami kerusakan parah setelah badai, Pak Son mengirim pesan kepada Kai dan Albert untuk datang dan membantu membersihkan.
Apa yang dikatakan wisatawan Barat saat berpartisipasi dalam "tur pembersihan banjir" di Thai Nguyen (Sumber video: Karakter disediakan).
"Saya bercanda bertanya apakah mereka mau ikut tur bersih-bersih banjir. Mereka berdua langsung mengatur waktu dan dengan senang hati menerimanya," ujar Son.
Memanfaatkan akhir pekan tanggal 12 Oktober, rombongan tiba di Kota Thai Nguyen pagi-pagi sekali. Area tempat rombongan membantu dulunya merupakan taman bermain anak-anak, tetapi kini hancur akibat banjir.
Kesan pertama kedua tamu asing itu ketika melangkah masuk adalah pemandangan yang sunyi. Lumpur masih menempel di dinding dan langit-langit. Sampah berserakan di mana-mana, menebarkan bau busuk. Semua peralatan yang telah diinvestasikan kini rusak. Barang-barang yang terendam banjir tak lagi bisa digunakan.
Karena area di dalamnya sangat luas, kelompok ini dibantu oleh empat orang lainnya, dan mereka mulai membersihkan bersama sejak pagi. Awalnya, mereka bingung harus mulai dari mana karena beban kerja yang begitu besar.

Selama pembersihan, tugas utama kelompok tersebut adalah mengumpulkan barang-barang yang dapat dicuci dan digunakan kembali.
Mereka mengumpulkan sampah berlumpur di luar, lalu membersihkan bagian dalam sekat demi sekat. Pak Son mengatakan bahwa karena area yang perlu dibersihkan sangat luas, pekerjaan pembersihan pascabanjir bisa memakan waktu seminggu penuh dan membutuhkan bantuan staf profesional.
Sementara itu, Bapak Albert mengungkapkan rasa penyesalannya ketika menyaksikan sendiri pemandangan kota yang dulunya ramai dan bersih, kini terdampak parah. Lumpur dan sampah berserakan di mana-mana, menunggu untuk diolah.
Ia mengatakan, dukungan satu hari yang diberikan kelompok itu utamanya adalah untuk memberi semangat kepada warga setempat dan berharap agar mereka segera bangkit kembali dan mengatasi kesulitan bersama-sama.
Akibat terdampak hujan dan banjir yang terus menerus, pekerjaan Pak Son sebagai pemandu wisata terpaksa terus ditunda, dibatalkan, dan jadwalnya diubah.
Pak Son menuturkan, setelah sekian tahun berkecimpung di dunia pariwisata, dirinya menyadari bahwa wisatawan mancanegara sudah tidak lagi tertarik dengan tempat wisata yang ramai, sehingga ia pun mengubah arahnya dengan mengajak wisatawan untuk melihat langsung kehidupan masyarakat lokal.

"Membawa wisatawan dalam tur bersih-bersih pascabanjir hanya candaan. Tapi kenyataannya, saya ingin teman-teman internasional memahami bagaimana masyarakat Vietnam berjuang mengatasi kesulitan pascabanjir," ujar Bapak Son.
Diketahui sebelumnya, pemandu wisata pria ini pernah memandu wisatawan dalam wisata "mengunjungi wanita pasca melahirkan", pergi ke pasar untuk membeli ayam alih-alih naik perahu untuk mengunjungi Trang An (Ninh Binh), dan memimpin rombongan ke pemakaman untuk mempelajari budaya, adat istiadat, pemakaman, dan ritual penguburan kembali di Vietnam.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/khach-tay-hao-hung-khi-tham-gia-tour-don-dep-sau-lu-o-thai-nguyen-20251015114331715.htm
Komentar (0)