Uang "Return" ditransfer dari bank lain keACB

Mengenai kasus sebuah bisnis di Kota Ho Chi Minh yang menuduh Asia Commercial Joint Stock Bank (ACB) menarik uang dari cek dengan tanda tangan dan stempel palsu, ACB baru saja memberikan informasi umpan balik kepada Surat Kabar VietNamNet.

Secara spesifik, ACB menginformasikan perihal isi transfer yang tercatat sebagai "penarikan cek" sejumlah 95 juta VND yang diterima Perusahaan Grup RIIN (unit yang mengadu tentang hilangnya uang di rekening) pada tanggal 5 Maret dari orang yang tidak diketahui.

Sebelumnya, seorang perwakilan RIIN Group mengatakan bahwa perusahaan meminta ACB untuk mengembalikan uang sebesar 95 juta VND sebelum 6 Maret. Pada tanggal 5 Maret, seseorang yang tidak dikenal menelepon Bapak Nguyen Duy Thinh (Direktur dan perwakilan hukum RIIN Group), mengaku sebagai orang yang menarik cek tersebut dan berjanji untuk mengembalikan uang tersebut. Seketika, rekening perusahaan menerima uang sebesar 95 juta VND dengan isi "transfer uang untuk penarikan cek".

Perusahaan tidak setuju dengan isi transfer uang di atas dan mengirim email ke ACB untuk meminta pendapat bank tentang penggunaan jumlah di atas oleh perusahaan.

Sec gia acb.jpg
Cek tersebut dianggap palsu oleh Riin Group.

Menanggapi VietNamNet, ACB menyatakan bahwa pada 5 Maret, bank menerima surel dari Riin Group yang menginformasikan bahwa uang telah dikembalikan dari penerima cek, disertai foto pesan tersebut. Namun, isi pesan tersebut berbeda dengan yang disampaikan RIIN Group kepada pers.

"Karena peraturan keamanan informasi pelanggan, ACB tidak dapat memberikan informasi konten pelanggan atau tangkapan layar detail kepada pers, kecuali diwajibkan oleh hukum," jawab ACB.

ACB menegaskan bahwa pihak ketiga yang mentransfer uang ke rekening perusahaan merupakan transaksi perdata antara pihak ketiga dan nasabah. ACB tidak berhak mengomentari penggunaan uang di rekening nasabah.

Selanjutnya, informasi tentang pengirim yang mengembalikan uang dan isi transaksi transfer uang ditampilkan dalam transaksi transfer uang. Uang tersebut ditransfer dari bank lain ke ACB. ACB tidak melaksanakan perintah transfer uang ini.

"ACB memiliki bukti bahwa pengirim dan perwakilan hukum perusahaan telah melakukan pertukaran sebelum transfer uang ke ACB dilakukan. ACB akan memberikan bukti kepada lembaga investigasi jika diminta," tegas perwakilan bank tersebut.

Pindahkan kasus ke lembaga investigasi

Sebelumnya, pada 5 Maret lalu, ACB juga telah memberikan tanggapan tertulis kepada pelanggan, yang menegaskan bahwa pihaknya senantiasa menjalankan tanggung jawab sepenuhnya untuk mendukung pelanggan sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani antara pelanggan dengan ACB mengenai syarat dan ketentuan penggunaan layanan di ACB.

Terkait permohonan pengembalian dana nasabah (sebelum uang ditransfer oleh orang tak dikenal), ACB berpendapat bahwa tanpa adanya kesimpulan lembaga penilai independen atau otoritas yang berwenang, bank tidak mempunyai dasar yang cukup untuk mempertimbangkan pengembalian dana tersebut.

acb hoang dao thuy.jpg
ACB Hoang Dao Thuy ( Hanoi ), tempat Riin Group mengatakan penarikan 95 juta VND dari perusahaan terjadi pada sore hari tanggal 27 Februari.

Terkait dengan informasi terkuncinya rekening RIIN Group pada pagi hari tanggal 27 Februari (perusahaan mengadu bahwa pada sore hari di hari yang sama, rekening perusahaan telah ditarik sebesar 95 juta dari cek yang ditarik di Kantor Transaksi ACB Hoang Dao Thuy, Hanoi), pihak bank menyampaikan bahwa akun login transaksi online milik nasabah terkunci pada tanggal 27 Februari akibat salah memasukkan password lebih dari 5 kali sesuai ketentuan.

ACB juga mengklarifikasi informasi tentang pengiriman email kepada seorang nasabah yang menanyakan "apakah Anda ingin ACB melanjutkan penyelidikan atau tidak" setelah nasabah tersebut melaporkan menerima 95 juta VND di rekeningnya pada tanggal 5 Maret.

Pada hari yang sama, ACB mengirimkan balasan kedua atas permintaan pengembalian dana pelanggan Thinh sebelum tanggal 6 Maret (mengirim surat melalui pos , email, dan telepon untuk memberi tahu pelanggan) dan mengirimkan email konfirmasi, menghubungi pelanggan Thinh untuk membahas apakah pelanggan akan terus meminta ACB untuk memverifikasi perintah cek atau tidak sehingga ACB dapat terus memverifikasi.

ACB menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memberikan informasi yang transparan dan memenuhi tanggung jawabnya untuk melindungi hak-hak nasabah yang sah. Setelah menerima kasus tersebut, ACB telah mengambil berbagai tindakan.

ACB menyatakan telah mengundang nasabah ke kantor pusat dua kali untuk menyelesaikan hak-haknya, tetapi nasabah menolak. ACB akan mengundang nasabah ke kantor pusat untuk ketiga kalinya minggu ini untuk menyelesaikan hak-haknya.

Bersamaan dengan itu, ACB melaporkan kejadian tersebut ke Bank Negara dan menyerahkan berkasnya ke lembaga investigasi di Hanoi, Da Nang, dan Kota Ho Chi Minh karena menemukan tanda-tanda kecurigaan adanya jaringan penipuan profesional di belakangnya.

Menurut ACB, bank telah mengirimkan surat undangan ketiga untuk mengundang nasabah bekerja pada tanggal 15 Maret, dengan isi sebagai berikut: solusi ACB untuk permintaan pengembalian dana; nasabah telah menyelesaikan prosedur agar ACB dapat melakukan investigasi sesuai ketentuan; nasabah telah memperbarui stempel dan tanda tangan terbaru dari perwakilan hukum guna menghindari risiko penyalahgunaan akun;