Pada tanggal 28 Desember, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan bahwa Jerman dan mitra-mitra Uni Eropa-nya sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan misi maritim baru untuk melindungi kapal-kapal komersial dari ancaman keamanan di Laut Merah.
| Uni Eropa ingin meluncurkan misi maritim baru untuk melindungi kapal-kapal yang melintasi Laut Merah. (Gambar ilustrasi. Sumber: CPS Fuel) |
Juru bicara tersebut menyatakan bahwa pemerintah Jerman siap untuk berpartisipasi dalam misi ini dan bahwa sangat penting bagi Uni Eropa untuk bertindak cepat dalam menanggapi serangan yang sedang berlangsung. Namun, belum ada keputusan yang diambil saat ini.
Menurut para pejabat diplomatik Jerman, diskusi telah berlangsung di Brussels (Belgia) mengenai perluasan misi anti-pembajakan Atalanta ke Laut Merah, tetapi belum ada keputusan resmi yang dibuat.
Satuan tugas anti-pembajakan laut Uni Eropa, Atalanta, yang didirikan pada tahun 2008, saat ini beroperasi di Samudra Hindia dengan partisipasi satu kapal angkatan laut Spanyol.
Spanyol mengambil alih komando misi maritim Uni Eropa dari Inggris pada tahun 2019, ketika London bersiap untuk meninggalkan Uni Eropa. Markas operasional Atalanta juga dipindahkan ke pangkalan angkatan laut Rota di Spanyol selatan.
Pada tanggal 27 Desember, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan bahwa negaranya menentang pengerahan Atalanta untuk bergabung dengan koalisi keamanan pimpinan AS guna melindungi pelayaran dari serangan Houthi di Laut Merah.
Sanchez menyatakan bahwa pasukan Atalanta tidak memiliki "karakteristik" yang diperlukan untuk melakukan patroli guna mencegah serangan Houthi di Laut Merah. Namun, Sanchez menegaskan bahwa pemerintahnya siap mendukung Uni Eropa dalam membentuk pasukan terpisah untuk menangani masalah tersebut.
Laut Merah terhubung ke Laut Mediterania melalui Terusan Suez, membentuk jalur pelayaran terpendek yang menghubungkan Eropa dan Asia.
Sejak konflik antara gerakan Islam Hamas dan Israel meletus pada 7 Oktober, pasukan Houthi di Yaman telah melakukan beberapa serangan rudal yang menargetkan Israel serta kapal-kapal dagang yang menuju negara itu melalui Laut Merah.
Kelompok tersebut menyatakan akan melanjutkan serangannya sampai Israel menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza dan mengizinkan distribusi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina di wilayah tersebut.
Amerika Serikat telah membentuk aliansi keamanan dan meluncurkan Operasi "Penjaga Kemakmuran" untuk memastikan keselamatan pengiriman kargo di Laut Merah. Menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, sekitar 20 negara berpartisipasi dalam aliansi tersebut, termasuk Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, Spanyol, Inggris Raya, Yunani, Australia, dan beberapa negara lainnya.
Namun, Spanyol, Italia, dan Prancis membantah bergabung dengan aliansi tersebut, dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk beroperasi di bawah kepemimpinan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO), atau Uni Eropa.
Sumber






Komentar (0)