"Hujan deras dan cuaca ekstrem baru-baru ini di wilayah tersebut dapat mempercepat penyebaran semut api, salah satu spesies invasif paling berbahaya di dunia ," Reece Pianta, manajer advokasi di Dewan Spesies Invasif Australia (ISC), memperingatkan pada hari Selasa (16 Januari).
Sebuah rakit semut api mengapung di perairan utara Gold Coast, Queensland, Australia. Foto: Invasive Species Council
ISC telah membagikan video di media sosial yang memperlihatkan semut api bergerak dalam formasi rakit, yang menunjukkan bahwa semut tersebut akan menyebar ke “setiap sudut Australia” jika wabah mereka di Queensland tidak dapat diatasi.
"Semut api lebih aktif sebelum atau sesudah hujan dan dapat membentuk rakit apung besar yang bergerak mengikuti arus air ke area baru," kata Pianta, seraya mengimbau masyarakat untuk waspada.
Negara bagian Queensland di Australia telah mengalami cuaca ekstrem dalam beberapa minggu terakhir, dengan banjir parah. Bulan lalu, akses ke kota Cairns terputus akibat hujan deras dari Siklon Tropis Jasper, yang menyebabkan lebih dari 150.000 penduduknya terlantar di atap rumah mereka.
ISC menyatakan bahwa mereka baru-baru ini menerima komitmen dari negara bagian Victoria untuk mengalokasikan dana sebesar $46 juta selama empat tahun untuk melaksanakan program pemberantasan semut api di seluruh Australia. Bapak Pianta mengatakan bahwa langkah ini berarti pemberantasan semut api masih memungkinkan.
Berasal dari Amerika Selatan, semut api merah (Solenopsis invicta) adalah serangga omnivora yang merusak tanaman, ternak, dan manusia. Sengatannya dapat menyebabkan lepuh, reaksi alergi, dan bahkan kematian. Selama seabad terakhir, semut api merah telah menyebar di sebagian besar Amerika Serikat, Meksiko, Karibia, Tiongkok, dan Australia. Tahun lalu, spesies ini pertama kali ditemukan di Eropa.
Video semut api merah membentuk rakit untuk menyerang (sumber: CNN)
X
Menurut ISC, wabah semut api pertama di Australia terjadi pada tahun 2001 di Queensland. Sejauh ini, negara tersebut telah mengendalikan 7 wabah. ISC menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah dan memberantas wabah semut api ini.
Namun, pada November 2023, semut tersebut ditemukan di New South Wales (sekitar 1.200 kilometer dari Queensland), menimbulkan kekhawatiran bahwa semut tersebut dapat mencapai cekungan Murray-Darling dan menyebar di luar kendali.
Saat itu, Menteri Pertanian New South Wales, Tara Moriarty, menekankan bahwa "semut api merah merupakan hama invasif yang merusak, menyebabkan kerugian sosial, ekonomi, dan lingkungan yang serius".
“Tim kami berfokus untuk lebih membatasi penyebaran, sekaligus memanfaatkan media untuk mendorong masyarakat agar patuh dan melaporkan,” tambahnya.
Semut merah dapat menyebar dengan cepat. Namun, penyebarannya seringkali dipercepat oleh aktivitas manusia, seperti ketika mereka bersembunyi di dalam pot, pot tanaman, atau kontainer pengiriman.
Ngoc Anh (menurut CNN)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)