| Meskipun sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, Bapak dan Ibu Hoang Van Hoa - Tong Thi Vong, Dusun Chi Son, Komune Nam Hoa, selalu meluangkan waktu bersama anak-anak dan cucu-cucu mereka. |
Setelah lebih dari 3 tahun penerapan Kriteria Tata Krama Keluarga di provinsi Thai Nguyen , isi Kriteria tersebut telah menjadi bagian penting dalam melestarikan tradisi keluarga. Banyak daerah telah secara efektif mengintegrasikan Kriteria tersebut ke dalam gerakan teladan dan kegiatan masyarakat, berkontribusi dalam meningkatkan rasa tanggung jawab, kasih sayang, berbagi antar generasi, dan menyebarkan nilai-nilai budaya yang baik di masyarakat.
Kawasan permukiman telah secara proaktif memasukkan isi dari serangkaian kriteria tersebut ke dalam peraturan dan konvensi desa mereka. Banyak aspek dari kriteria tersebut telah diwujudkan melalui model-model untuk membangun keluarga yang menjadi teladan budaya; kawasan permukiman yang menjadi teladan budaya; dan pencegahan serta penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga. Hingga saat ini, provinsi ini memiliki sekitar 2.500 klub keluarga, 1.900 alamat terpercaya di masyarakat, 1.200 kelompok pencegahan dan pengendalian kekerasan dalam rumah tangga, dan hampir 800 saluran telepon darurat untuk memberikan nasihat dan dukungan tepat waktu.
Agar serangkaian kriteria tersebut tersebar luas di kalangan masyarakat, dalam 3 tahun terakhir, ribuan kader dan kolaborator yang bekerja di bidang urusan keluarga telah mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan konseling, dan propaganda tentang pencegahan dan penanggulangan kekerasan, membangun keluarga bahagia, dll., yang diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.
Dengan isi yang ringkas dan mudah dipahami, Kriteria yang ditetapkan telah menyampaikan pesan praktis: "Hormat - Kesetaraan - Cinta - Berbagi", menjadi "Panduan" bagi setiap keluarga. Dari situ, terbentuklah aturan perilaku positif: Suami dan istri setia dan penuh kasih sayang; orang tua dan kakek-nenek menjadi teladan dan mencintai anak dan cucu mereka; anak-anak berbakti dan sopan; saudara kandung bersatu dan saling mengalah. Hal-hal sederhana tersebut merupakan fondasi bagi keluarga bahagia, yang berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran seluruh masyarakat.
Proses implementasi menunjukkan bahwa isi dari Kriteria yang ditetapkan memiliki dampak positif yang jelas pada setiap keluarga. Di sebagian besar wilayah pemukiman, suasana keluarga hangat dan harmonis, dan kekerasan dalam rumah tangga terbatas. Anggota keluarga dan kerabat tahu bagaimana bersabar, mendengarkan, berbagi, dan menyesuaikan perilaku mereka ke arah yang beradab. Alih-alih memaksakan kehendak dan menyalahkan, orang-orang belajar untuk berdialog dan menyelesaikan perbedaan pandangan hidup dengan rasa hormat dan empati.
Di kawasan perumahan, anggota Komite Depan dan keluarga teladan selalu menjadi contoh utama dalam menerapkan serangkaian kriteria. Hasilnya, efektivitasnya terlihat jelas, dan komunitas menjadi semakin erat dan penuh kasih sayang. Orang dewasa yang berperilaku baik dan patut dicontoh menjadi teladan bagi anak-anak untuk diteladani dan diikuti. Hal ini menumbuhkan generasi yang manusiawi dan bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan masyarakat.
Salah satu poin penting dari penerapan serangkaian kriteria ini adalah kontribusinya dalam meningkatkan kesadaran akan kesetaraan gender dan peran perempuan dalam membangun keluarga bahagia. Melalui pelatihan keterampilan pengasuhan anak dan penyelesaian konflik dalam keluarga, banyak perempuan menjadi lebih percaya diri dalam berkomunikasi, mengungkapkan pendapat mereka, berbagi tanggung jawab rumah tangga dengan suami mereka, dan menjadi "penjaga" api kebahagiaan. Akibatnya, kepercayaan dan rasa damai dipupuk di setiap rumah, berkontribusi pada penyebaran kebahagiaan di seluruh masyarakat.
| Tata krama dalam keluarga membantu mendekatkan antar generasi. Dalam foto: Ibu Tran Thi Thin, dari komune An Khanh, bersama cucu-cucunya. |
Ketika kebaikan, gaya hidup berbudaya, dan gaya hidup bertanggung jawab berasal dari setiap keluarga, maka akan terbentuk komunitas yang penuh kasih sayang serta masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan. Oleh karena itu, serangkaian kriteria tersebut telah dan terus diterapkan secara luas di kalangan masyarakat, selalu mendapatkan konsensus, dukungan, dan partisipasi aktif. Sebagian besar keluarga menganggapnya sebagai "kasih sayang" dalam perilaku sehari-hari, menciptakan "perisai lembut" terhadap masuknya gaya hidup pragmatis, utilitarian, dan tidak peka.
Keluarga atau garis keturunan dengan struktur hierarkis—kakek-nenek yang teladan, orang tua yang berbakti, anak-anak yang patuh, dan saudara kandung yang setara, bersatu, dan penuh kasih sayang—akan menciptakan "benteng" yang kuat, mampu melawan kejahatan sosial. Dan ketika setiap keluarga benar-benar menjadi tempat yang memupuk kasih sayang dan perilaku budaya, masyarakat akan menjadi semakin damai, beradab, dan berkembang secara berkelanjutan.
Sumber: https://baothainguyen.vn/van-hoa/202507/kim-chi-nam-trong-moi-nep-nha-78d1454/






Komentar (0)