
Desa Sukacita di Bawah Cahaya Rembulan
Festival Pertengahan Musim Gugur di masa lalu identik dengan suara genderang desa, lentera bintang dari kertas, dan nampan makanan sederhana di bawah bulan purnama. Festival Pertengahan Musim Gugur kini identik dengan halaman sekolah yang penuh warna, jalanan yang dipenuhi lentera, dan foto-foto gemerlap di media sosial. Meskipun telah berubah, melewati berbagai musim, Festival Pertengahan Musim Gugur tetap menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk menemukan kenangan dan berbagi kegembiraan reuni.
Di Sekolah Dasar An Lac (Kelurahan Le Dai Hanh, Hai Phong ), menjelang bulan purnama di bulan Agustus, suasana di ruang kelas yang mempersiapkan Festival Pertengahan Musim Gugur sangat meriah. Para siswa menggunting dan menempel lampion bintang serta mewarnai topeng kertas.
Guru Nguyen Thi May (56 tahun) membimbing murid-muridnya menempelkan kertas dan berkata: “Dulu, tidak ada kegiatan seperti hari ini. Kami hanya menantikan bulan purnama di bulan Agustus untuk membawa lentera keliling desa. Persembahannya tidak banyak, hanya beberapa pisang, potongan jeruk bali, dan kertas nasi. Tapi itu menyenangkan karena anak-anak bisa menikmati pesta bersama dan menyaksikan bulan.”

Perayaan sederhana namun hangat di masa lalu menjadi kenangan tak terlupakan bagi banyak generasi. Di bawah sinar bulan purnama yang terang, anak-anak dengan antusias menunggu untuk berbuka, orang dewasa berbincang, dan lampion kertas berbentuk bintang, atau lampion yang terbuat dari kaleng, jeruk bali, dan potongan bambu, masih berkilauan di malam hari.
Bapak Tran Quang Dinh, 45 tahun, di komune Lac Phuong, mengenang masa kecilnya di halaman koperasi: “Tidak ada pengeras suara, tetapi setiap malam Festival Pertengahan Musim Gugur, desa saya sangat bahagia. Anak-anak berkumpul untuk menunggu pesta, hanya beberapa potong kue dan jeruk bali, tetapi mereka merasa bahagia. Setelah bermain dengan lentera bintang, mereka menggantungnya di dinding, dan menurunkannya untuk dimainkan lagi tahun berikutnya.”
Perayaan Pertengahan Musim Gugur pada masa itu tidaklah mewah, hanya bulan purnama yang terang dan tabuhan genderang yang meriah sudah cukup untuk menyempurnakan kegembiraan anak-anak.

Melestarikan keindahan tradisional
Seiring berjalannya waktu, Festival Pertengahan Musim Gugur juga telah berubah. Kini, Festival ini bukan hanya festival anak-anak, tetapi juga musim kegembiraan masyarakat, barongsai yang meriah, dan jalanan yang dipenuhi lampu dan musik .
Sebagai anggota generasi 9X awal, Ibu Nguyen Thu Trang di kelurahan Hai Duong berkata: “Waktu kecil, setiap Festival Pertengahan Musim Gugur, Ibu mengajak saya membeli lentera bertenaga baterai yang bisa memutar musik. Lentera itu sedang tren saat itu, dan siapa pun yang punya pasti akan memamerkannya ke seluruh lingkungan. Sekarang, setiap kali saya mengajak anak saya jalan-jalan ke kota, saya melihat lentera dengan berbagai bentuk dan warna, mulai dari karakter kartun hingga pahlawan super dan putri.”
Banyak anak muda juga menemukan kegembiraan mereka sendiri di musim bulan purnama. Di media sosial, anak-anak muda bersemangat memamerkan foto-foto Pertengahan Musim Gugur mereka yang diambil di kedai kopi, lingkungan sekitar, atau tempat-tempat berdekorasi klasik.
Nguyen Ngoc Mai, seorang siswa SMA Phuc Thanh, datang ke sebuah kedai kopi di Distrik Thanh Dong untuk mampir setengah bulan sebelum Festival Pertengahan Musim Gugur. Mai bercerita: “Saya sangat menyukai suasana Festival Pertengahan Musim Gugur, terutama berfoto di tempat yang dipenuhi lentera dan topeng warna-warni. Meskipun modern, suasananya tetap terasa nostalgia.”
.jpg)
Seiring dengan perubahan hidup, kue bulan pun memiliki tampilan baru. Jika dulu, kue panggang dan kue ketan dengan isian campur merupakan hadiah yang berharga, kini pasar dipenuhi dengan beragam kreasi seperti kue dengan biji teratai, teh hijau, kacang merah... Kotak kue dirancang dengan apik, menjadi hadiah mewah, bukan sekadar hadiah untuk anak-anak.
Meskipun Festival Pertengahan Musim Gugur kini lebih berwarna dan modern, banyak orang masih mencari nilai-nilai tradisional. Mainan rakyat seperti lampion bintang, topeng bubur kertas, dan patung-patung kecil masih dipilih oleh banyak orang tua untuk anak-anak mereka. Bukan hanya karena keunikannya, tetapi juga karena mengandung kenangan masa kecil mereka sendiri.
Guru Nguyen Thi May mengatakan bahwa yang paling membahagiakannya adalah melihat anak-anak zaman sekarang tahu cara melakukan, bermain, dan memahami Festival Pertengahan Musim Gugur. “Ketika saya bercerita tentang lentera bintang berujung lima atau cara memotong kertas untuk membuat topeng, anak-anak menyukainya, semua orang memperhatikan. Saya pikir itulah cara terbaik untuk melestarikan tradisi dengan membiarkan mereka melakukannya dan mengalaminya.”
Faktanya, Festival Pertengahan Musim Gugur kini tak hanya sebatas pesta malam. Banyak daerah di Hai Phong juga menyelenggarakan parade lentera, dekorasi jalan dengan lentera, atau program budaya rakyat untuk membangkitkan semangat kebersamaan. Setiap kegiatan merupakan cara untuk melestarikan keindahan Festival Pertengahan Musim Gugur dalam kehidupan modern.

Setiap generasi memiliki kenangan yang berbeda tentang Festival Pertengahan Musim Gugur. Ada yang mengenang malam-malam damai diterangi cahaya bulan di desa, yang lain terpesona oleh gemerlap lampu kota. Namun pada akhirnya, semua ini tentang sukacita reuni, momen ketika seluruh keluarga berkumpul dan berbagi perasaan.
LINH LINHSumber: https://baohaiphong.vn/ky-uc-trung-thu-xua-va-nay-522746.html
Komentar (0)