Phuong Thanh belajar di sebuah universitas di Vietnam sebelum diterima di Universitas Ilmu Terapan Kajaani (Finlandia). Saat itu, dia tidak memiliki rencana besar; dia hanya ingin melihat dunia yang berbeda, menjalani kehidupan yang berbeda, dan menemukan jati dirinya. Keputusan untuk mengemasi tasnya dan pergi ke luar negeri membuka pengalaman yang memuaskan bagi wanita muda ini, pengalaman yang masih disyukurinya hingga kini. Waktu belajarnya di luar negeri membantunya belajar hidup mandiri tanpa merasa kesepian, dan mendengarkan nilai-nilai sejati dalam dirinya.
Di luar keterampilan dan pengetahuannya, ia memiliki pandangan dunia yang lebih luas. Thanh percaya bahwa kebaikan dan rasa hormat sama berharganya dengan prestasi dan ketenaran. Oleh karena itu, hal yang paling dibanggakan Thanh bukanlah kariernya yang cemerlang, tetapi komitmennya yang teguh untuk menjadi versi dirinya yang lebih baik dan lebih ramah, daripada sekadar mengejar standar kesuksesan konvensional yang dipegang oleh sebagian besar orang. Thanh bekerja dengan tekun, memegang berbagai posisi di lingkungan yang beragam. Ia tidak memberi tekanan berlebihan pada dirinya sendiri, tetapi selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap peran. Hari-hari awalnya di kampung halaman penuh tantangan, mulai dari budaya kerja hingga ritme kehidupan, tetapi Thanh tidak menyerah. Ia memahami bahwa setiap tempat memiliki "tanah" tersendiri untuk menanam benih. Dan di tanah kelahirannya, benih yang ingin ditabur Thanh adalah ketulusan dan kedamaian dalam cara hidup dan pekerjaannya.
Waktu yang dihabiskan untuk belajar di luar negeri membantu Phuong Thanh membentuk dan memahami dirinya sendiri, serta menjadi lebih percaya diri dalam pilihan-pilihannya.
Bagi Thanh, cinta adalah bagian yang tak terpisahkan dari sebuah hubungan, tetapi bukan segalanya. Untungnya, baik Phuong Thanh maupun pasangannya lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang ideal. Menurutnya, kunci untuk memelihara hubungan adalah memahami diri sendiri dan memahami orang lain. Setiap orang memiliki ketakutan dan luka, jadi kesabaran dan mendengarkan sangat penting. "Anak muda seharusnya tidak hanya mencari emosi, tetapi harus belajar membangun fondasi: rasa hormat, persahabatan, dan kebebasan yang dapat mereka berikan satu sama lain," kata Thanh. Thanh berfokus pada membangun kehidupan keluarga yang dipenuhi dengan kebahagiaan sederhana, bekerja secara efektif, dan melakukan banyak proyek media kemanusiaan yang membawa nilai praktis bagi masyarakat.
Meskipun seorang introvert, Phuong Thanh (tengah) menikmati percakapan mendalam dan sering dipercaya, dihubungkan, dan tempat curhat oleh teman-temannya.
Sumber: https://nld.com.vn/lang-nghe-con-tim-196250913194517062.htm






Komentar (0)