Federasi Sepak Bola Malaysia bertindak gegabah

Meski FIFA menolak semua banding, Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) masih belum punya niat untuk menghentikannya.

FAM tetap memutuskan untuk mengajukan banding ke CAS meski kecil kemungkinan untuk membalikkan keadaan.

FAM terus maju dengan proses untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), dalam upaya terakhir untuk membatalkan putusan tersebut, yang dipandang sebagai "pukulan berat" bagi reputasi sepak bola negara tersebut.

Sikap tegas FAM menunjukkan bahwa mereka tidak menerima tuduhan pemalsuan dokumen, yang telah diselidiki dan disimpulkan oleh FIFA. Para pengamat di Malaysia mengatakan ini merupakan manifestasi dari "konservatisme, sikap keras kepala, dan kurangnya realita", padahal bukti-bukti pelanggaran semakin banyak dan jelas.

Di media sosial, banyak dokumen yang bocor terus menimbulkan kegemparan. Salinan dokumen yang seharusnya membuktikan asal-usul Malaysia dari 7 pemain naturalisasi kini menjadi bukti kontraproduktif, menimbulkan kecurigaan adanya penipuan sistematis dalam proses legalisasi kewarganegaraan.

Meskipun kritik terus meningkat, FAM tetap bersikukuh tidak bersalah dan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas. Penjabat Presiden Yusoff Mahadi mengumumkan bahwa federasi akan meminta FIFA untuk memberikan penjelasan mendetail, sebelum secara resmi mengajukan pengaduan ke CAS.

Skandal dokumen palsu telah menjerumuskan sepak bola Malaysia ke dalam krisis kepercayaan yang serius. Tak hanya tujuh pemain yang terkena sanksi larangan bertanding, FAM juga menghadapi risiko pengurangan poin dari kualifikasi Piala Asia 2027 mereka.

Sumber: https://znews.vn/lien-doan-bong-da-malaysia-lieu-linh-post1599670.html