Menurut catatan sejarah, pada awal abad ke-19, Tuan dan Nyonya Do Cong Tuong datang dari wilayah Tengah untuk menetap di Desa My Tra. Mereka tidak hanya mereklamasi lahan terlantar, menanam jeruk keprok, dan mendirikan Pasar Vuon Quyt (pendahulu Pasar Cao Lanh), tetapi juga terkenal karena kebajikan dan integritas mereka. Sebagai rasa terima kasih atas jasa mereka, masyarakat membangun sebuah kuil untuk memuja mereka. Kemudian, sebuah kuil dibangun dan diakui sebagai peninggalan sejarah dan budaya nasional. Pada tahun 2014, proyek ini dianugerahi plakat emas "100 Objek Wisata Spiritual dan Budaya Khas Terbaik" oleh UNESCO.
Bapak Nguyen Anh Tuan, Ketua Komite Ibadah Kuil Bapak dan Ibu Do Cong Tuong, mengatakan: "Jumlah orang dan wisatawan yang menghadiri upacara tahun ini meningkat lebih dari 30.000 orang dibandingkan tahun lalu, menunjukkan rasa kasih sayang dan penghormatan yang mendalam dari masyarakat kepada leluhur mereka." Peringatan kematian tahun ini, selain ritual adat, juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan budaya dan seni yang unik, seperti program seni, festival lentera bertema "Seratus Tahun Asal Usul", dan ruang pameran produk OCOP, produk khas dari 102 komune dan kelurahan di provinsi tersebut.
Ketua Komite Rakyat Distrik Cao Lanh, Bui Quoc Nam, menyampaikan: "Peringatan wafatnya Tuan dan Nyonya Do Cong Tuong bukan hanya peristiwa budaya dan spiritual yang penting, tetapi juga kesempatan untuk mendidik tentang tradisi, mengingatkan generasi masa kini akan jasa leluhur mereka." Bagi masyarakat Dong Thap, peringatan wafatnya Tuan dan Nyonya Do Cong Tuong telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual dan budaya mereka. Melalui setiap festival, semangat solidaritas, kasih sayang, dan moralitas "mengingat sumber air saat minum" dipupuk, yang terus berlanjut seiring perkembangan kampung halaman Cao Lanh.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/long-trong-to-chuc-le-gio-ong-ba-do-cong-tuong-post808297.html
Komentar (0)