Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Mengapa orang Amerika tidak bisa hidup tanpa minuman dingin?

VHO - Orang Amerika sudah lama menyukai minuman dingin. Mereka rela membayar lebih untuk es batu agar minuman mereka lebih encer.

Báo Văn HóaBáo Văn Hóa28/07/2025

Mengapa orang Amerika tidak bisa hidup tanpa minuman dingin? - gambar 1
Minuman dingin adalah favorit di kalangan warga Amerika. Foto: Carol Yepes/Moment RF/Getty Images

Menurut CNN, Paris, London, Roma, Athena, dan hampir setiap destinasi lain di Eropa sedang mengalami gelombang panas yang memecahkan rekor. Di destinasi-destinasi Eropa ini, wisatawan Amerika biasanya duduk di kafe dan memesan minuman dingin yang menyegarkan. Namun, itu tidak selalu mudah.

Sama seperti terdapat perbedaan budaya antara orang Amerika dan Eropa mengenai penggunaan air keran versus air botol, masalah minuman panas versus dingin juga merupakan "topik hangat" ketika wisatawan Amerika mengunjungi Eropa.

Dalam beberapa musim panas terakhir, warga Amerika berbondong-bondong ke Eropa dan mendapati minuman yang hampir tidak mengandung es sama sekali.

Dengan maraknya media sosial, sejarawan Jonathan Rees berpendapat bahwa perbedaan budaya yang sebenarnya "didefinisikan oleh sejarah."

Rees, penulis buku " Refrigeration Nation: A History of Ice, Appliances, and Enterprise in America," berpendapat bahwa negara-negara lain di dunia tidak terlalu peduli dengan minuman dingin seperti halnya Amerika.

Namun, terkadang hal ini sepenuhnya benar. Tan, seorang warga Singapura, tumbuh dengan pandangan yang berbeda tentang lemari es.

"Dalam budaya Asia, minuman hangat sebenarnya lebih baik untuk kesehatan," katanya.

Pengalaman Tan selama bertahun-tahun di New York (AS) telah membuatnya terbiasa dengan minuman dingin.

"Saya jelas lebih menyukai minuman dingin. Bahkan di musim dingin, saya tetap minum kopi dingin... minuman dingin sepanjang tahun," katanya.

Sementara itu, Claire Dinhut, yang tinggal di Inggris, memiliki perspektif yang berbeda.

"Secara pribadi, saya benar-benar tidak suka es, saya bahkan tidak suka rasa air," kata Claire Dinhut.

Dinhut memiliki darah Amerika dan Prancis, tetapi meskipun ia tinggal di Los Angeles saat masih kecil, ia tidak pernah sepenuhnya memahami idealisme Amerika tentang cinta yang dingin dan tanpa perasaan.

Dia pernah tinggal di Athena, Praha, dan sekarang di Inggris, dan merasa beruntung karena tinggal di Eropa membantunya menghindari es batu besar dalam minumannya.

"Menurut saya, es mengurangi cita rasa keseluruhan minuman dan seringkali menjadi cara bagi bar untuk menyamarkan jumlah minuman sebenarnya di dalam gelas," kata Dinhut.

Perbedaan kebiasaan penggunaan es antara Eropa dan Amerika telah menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir, tetapi ini bukanlah fenomena baru.

Rees mengatakan kebiasaan orang Amerika mencari minuman dingin saat bepergian sudah ada sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Sejak abad ke-19, para pelancong Amerika ke Eropa sering meminta es kepada restoran dan merasa malu jika tidak ada es yang tersedia.

Terobsesi dengan es

Jadi mengapa orang Amerika begitu terobsesi dengan musik rock?

Rees berpendapat bahwa kecintaan orang Amerika terhadap es mungkin berawal dari Frederick Tudor, seorang pengusaha Boston abad ke-19 yang menghasilkan begitu banyak uang dari penjualan es sehingga ia dijuluki "Raja Es."

Namun, Tudor bukanlah orang pertama di dunia yang menambahkan es ke dalam koktail. Menurut Amy Brady, penulis buku Ice: From Mixed Drinks to Skating Rinks – A Cool History of a Hot Commodity, tidak ada yang benar-benar tahu siapa yang pertama kali mencetuskan ide menambahkan es ke dalam minuman.

Di sisi lain, orang yang tinggal di iklim panas seringkali memiliki kebiasaan mencari cara untuk mendinginkan diri. Pada abad ke-20, es menjadi bagian yang tak terpisahkan dari minuman Amerika.

"Kampanye pemasaran membicarakan es seolah-olah mereka membicarakan mobil atau TV. Memiliki mesin pembuat es terkadang menunjukkan bahwa Anda adalah orang Amerika kelas menengah. Atau, dengan kata lain, orang yang sukses secara finansial," kata Brady.

Di Eropa, es tidak pernah sepopuler ini. Sementara orang Amerika menikmati es, orang Eropa umumnya menganggapnya tidak perlu.

Pakar es, Rees, menjelaskan bahwa memang benar "ketika Anda memasukkan es ke dalam minuman, minuman itu akan encer." Tetapi bagi orang Amerika, es sama familiarnya dengan rasa.

Orang Amerika sudah menyukai minuman dingin sejak lama, jadi kami rela berkorban untuk itu. Mereka rela membayar lebih untuk mendapatkan minuman yang diencerkan dengan cara khusus.

Sebagai seorang warga Amerika yang menyukai es, Rees terpesona oleh "suara gemericik kecil dalam minuman dingin, serta suara dentingan saat es mengenai sisi gelas."

"Saya tidak tahu mengapa, tetapi itu membuat saya sangat bahagia," katanya.

Sumber: https://baovanhoa.vn/du-lich/ly-do-nguoi-my-khong-the-thieu-do-uong-co-da-156941.html


Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Para petani di desa bunga Sa Dec sibuk merawat bunga-bunga mereka sebagai persiapan untuk Festival dan Tet (Tahun Baru Imlek) 2026.
Keindahan tak terlupakan dari pemotretan 'gadis seksi' Phi Thanh Thao di SEA Games ke-33
Gereja-gereja di Hanoi diterangi dengan gemerlap, dan suasana Natal memenuhi jalanan.
Para pemuda menikmati kegiatan mengambil foto dan melakukan check-in di tempat-tempat yang tampak seperti "salju turun" di Kota Ho Chi Minh.

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Tempat hiburan Natal yang menggemparkan anak muda di Kota Ho Chi Minh dengan pohon pinus setinggi 7 meter

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk