Menurut TechRadar, selama bertahun-tahun, pengguna Windows harus menghadapi kesalahan yang mengganggu: setelah menginstal pembaruan, mereka ingin segera mematikan komputer, tetapi sistem operasinya justru melakukan restart secara otomatis, mengabaikan tindakan pengguna sepenuhnya. Masalah ini membuat banyak orang frustrasi, terutama dalam situasi di mana komputer perlu segera dimatikan.
Kabar baiknya adalah dalam pratinjau kanal Dev terbaru, Microsoft telah resmi mengonfirmasi perbaikan lengkap untuk bug ini. Ini merupakan langkah maju yang kecil namun sangat dinantikan, membantu meningkatkan pengalaman Windows dan menunjukkan upaya Microsoft untuk mendengarkan masukan dari komunitas.
Jika Anda pernah menggunakan Windows, Anda mungkin pernah mengalami kesalahan menjengkelkan ini setidaknya sekali. Saat terburu-buru mematikan komputer untuk pindah, pengguna harus menyaksikan laptop restart secara otomatis, alih-alih mati total, hanya untuk menyelesaikan pembaruan. Hal ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga membuat pengalaman pengguna menjadi sangat menjengkelkan.
![]() |
Windows memiliki bug aneh yang mencegah komputer mati setelah pembaruan. |
Masalah ini sangat menjengkelkan ketika pengguna perlu segera mematikan dan membawa komputer, tetapi Windows "keras kepala" melakukan boot ulang tanpa opsi pembatalan. Setelah pembaruan selesai, pengguna harus mematikan komputer lagi secara manual, sehingga proses sederhana seperti "mematikan" menjadi sangat merepotkan.
Bagi pengguna laptop, masalah ini bahkan lebih berbahaya. Banyak orang mengira perangkat sudah benar-benar mati, memasukkannya ke dalam ransel, dan memindahkannya, padahal sebenarnya perangkat masih berjalan di latar belakang. Hal ini dapat menyebabkan perangkat menjadi terlalu panas, menguras baterai, atau bahkan memperpendek umur komponen jika terjadi secara teratur.
Perlu diketahui bahwa kesalahan "mematikan tanpa mematikan" ini bukanlah kejadian baru. Banyak orang mengatakan mereka telah mengalami masalah yang sama sejak peluncuran Windows 11, dan bahkan beberapa pengguna Windows 10 pun mengalaminya. Masalah ini telah ada di sistem selama bertahun-tahun tanpa ada perbaikan yang tuntas.
Menurut TechRadar, Microsoft akhirnya secara resmi mengakui dan memperbaiki kesalahan ini di versi pratinjau Dev Channel terbaru. Langkah ini disambut baik oleh komunitas pengguna Windows setelah penantian panjang.
![]() |
Microsoft akhirnya merilis patch untuk memperbaiki bug lama di Windows. |
Dalam catatan rilisnya, Microsoft menyatakan: "Telah memperbaiki masalah mendasar yang dapat menyebabkan opsi 'Perbarui dan Matikan' tidak benar-benar mati setelah pembaruan selesai." Catatan singkat ini sangat melegakan bagi pengguna, karena membuktikan bahwa perusahaan telah benar-benar mengenali dan mengatasi bug yang sudah lama ada.
Namun, patch ini saat ini hanya tersedia dalam versi uji coba, belum diterapkan secara luas. Microsoft perlu melakukan lebih banyak putaran pengujian internal untuk memastikan perbaikan ini berfungsi secara stabil dan tidak memengaruhi proses pembaruan lainnya sebelum dirilis secara resmi.
Dengan bug yang telah "mendarah daging" di sistem selama bertahun-tahun, komunitas pengguna tetap optimis sekaligus skeptis. Meskipun patch baru ini merupakan pertanda positif, pengguna Windows baru dapat sepenuhnya yakin bahwa masalah yang mengganggu ini telah teratasi sepenuhnya setelah versi resminya dirilis secara luas dan berfungsi dengan stabil.
Sumber: https://baoquocte.vn/microsoft-cuoi-cung-cung-sua-loi-ton-tai-suot-nhieu-nam-tren-windows-330613.html
Komentar (0)