Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Musim panas masa kecil

(GLO)- Musim panas telah tiba. Sinar matahari menyinari gugusan bunga poinciana kerajaan yang membentang di sepanjang jalan. Aku berjalan tanpa henti di bawah sinar matahari keemasan, menyatu dengan simfoni tonggeret di siang yang panas. Kenangan masa kecilku yang panas tiba-tiba membanjiri kembali, menggetarkan jiwaku.

Báo Gia LaiBáo Gia Lai22/06/2025

Saat itu, aku masih kecil kurus kering, berlari tanpa alas kaki di bawah terik matahari di tanah basal merah yang luas di Dataran Tinggi Tengah. Musim panas masa kecilku tak ada kue, es krim, atau mainan cantik, melainkan hanya hari-hari yang kuhabiskan untuk menantang terik matahari dan hujan, bermain bambu tanpa alas kaki, bermain kelereng, melempar kelereng; hari-hari bebas berkeliaran, membiarkan jiwaku mengembara dalam sekeranjang singkong rebus, gua yang sejuk, atau suara drum yang terbuat dari kaleng susu kosong...

Duniaku berputar di sekitar desa kecil tempatku menghabiskan seluruh masa kecilku. Begitu saja, aku dan teman-temanku bisa tertawa sepanjang musim panas.

mua-he-tuoi-tho.jpg
Ilustrasi: Huyen Trang

Ketika aku beranjak dewasa, musim panasku dipenuhi pagi-pagi yang berembun, membawa air dari sungai pulang; dengan kaki telanjang di hutan, wajahku terbakar matahari; dengan hari-hari pergi ke ladang bersama Ibu, membawa karung-karung pupuk yang lebih berat daripada tubuhku, keringat membasahi punggungku, tetapi masih menyenandungkan lagu-lagu daerah Bahnar. Tak seorang pun bercerita tentang kesulitan-kesulitan itu, aku hanya merasakannya dari napas Ayah yang tersengal-sengal sekembalinya dari hutan, dari sorot mata Ibu yang sunyi saat melewati hari-hari hujan yang panjang.

Ada juga hari-hari musim panas ketika saya bersepeda puluhan kilometer di jalan tanah bergelombang menuju pusat distrik untuk menjual sayuran liar yang baru saya petik. Kulit saya gelap, rambut saya terbakar matahari, tetapi mata saya masih berbinar-binar ketika saya menghitung setiap koin kecil yang saya peroleh, seolah-olah sedang mengumpulkan mimpi kecil yang hampir tercapai.

Maka, musim bunga royal poinciana berlalu dengan tenang. Saya diterima di universitas, orang pertama di desa yang meninggalkan pedesaan untuk kuliah di kota, penuh kegembiraan sekaligus kebingungan. Hanoi tampak bagaikan mimpi, dengan gedung-gedung tinggi, kawasan perkotaan yang mewah, lalu lintas yang padat… Saya membawa serta matahari dan angin Dataran Tinggi Tengah, selangkah demi selangkah menaklukkan ruang-ruang kuliah dengan harapan suatu hari nanti dapat kembali membangun atap untuk orang tua saya di tengah rimba belantara yang hijau.

Kini, setiap kali matahari musim panas tiba, hatiku terasa sesak. Desa dataran tinggi di masa itu telah berubah, kini ada jalan beraspal, listrik, dan rumah-rumah yang kokoh... Namun, bunga royal poinciana liar masih berwarna merah cerah, dan jangkrik masih berkicau sepanjang musim panas, membangkitkan begitu banyak kenangan masa lalu dalam diriku.

Setiap kali saya kembali ke desa, saya menunjukkan kepada putra saya lereng yang licin, perkebunan kopi keluarga, dan sungai kecil tempat saya biasa mandi sepanjang sore. Saya juga bercerita tentang masa-masa sulit, di mana ayahnya tumbuh besar di bawah terik matahari dan angin, dari tanah merah yang kering, tetapi di lubuk hatinya, ia tak pernah kehilangan cintanya pada desa—tempat yang menumbuhkan hati yang tahu bagaimana bermimpi, mengenang, dan bersyukur atas pertumbuhannya.

Sumber: https://baogialai.com.vn/mua-he-tuoi-tho-post328688.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini
Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Com lang Vong - rasa musim gugur di Hanoi

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk