Philippe Lazzarini, kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan dalam sebuah posting di platform X bahwa ia telah memutuskan untuk menutup kompleks tersebut sampai keamanan dipulihkan.
Ia mengatakan insiden hari Kamis adalah yang kedua dalam waktu kurang dari seminggu. "Ini perkembangan yang keterlaluan. Sekali lagi, nyawa staf PBB berada dalam bahaya serius."
Para pengunjuk rasa Israel berkumpul dengan bendera dan spanduk di luar kantor regional Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tepi Barat di Yerusalem pada 20 Maret 2024. Foto: AFP
“Merupakan tanggung jawab Negara Israel sebagai kekuatan besar untuk memastikan bahwa personel dan fasilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa dilindungi setiap saat,” ujarnya.
UNRWA, yang didirikan untuk membantu pengungsi Palestina yang melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam perang tahun 1948 sekitar waktu berdirinya Israel, telah lama menjadi sasaran permusuhan Israel.
Sejak dimulainya perang dengan Gaza, pejabat Israel telah berulang kali menyerukan agar badan tersebut ditutup, menuduhnya terlibat dengan gerakan militan Hamas di Gaza, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak terbagi, termasuk wilayah timur yang direbutnya dalam perang tahun 1967, yang dipandang Palestina sebagai ibu kota masa depan negara merdeka.
Bapak Lazzarini mengatakan staf berada di lokasi kejadian saat insiden terjadi, namun tidak ada korban jiwa. Ia menambahkan bahwa kerumunan orang yang disertai orang-orang bersenjata di luar kompleks meneriakkan “Bakar Perserikatan Bangsa-Bangsa”.
Kelompok-kelompok Israel telah mengadakan protes rutin di luar kompleks UNRWA selama dua bulan terakhir dan melaporkan pelemparan batu terhadap staf dan bangunan minggu ini, kata Tn. Lazzarini.
Cao Phong (menurut CNA, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/nguoi-bieu-tinh-israel-dot-tru-so-co-quan-cua-lien-hop-quoc-o-jerusalem-post295066.html
Komentar (0)