Setelah banyak tanah longsor akibat pasang surut air laut dan banjir di muara Sungai Tra Khuc, beberapa rumah tangga di dusun Khe Nam (Desa Truong Dinh, Kecamatan Tinh Khe, Kota Quang Ngai ) diberi kesempatan oleh pemerintah setempat untuk pindah ke tempat baru guna menghindari tanah longsor yang dapat membahayakan jiwa dan harta benda mereka. Namun, kegembiraan itu tak bertahan lama, karena setelah 20 tahun mereka masih belum mendapatkan buku merah.
Keluarga Bapak Phan Dinh Phung di Dusun Khe Nam mengatakan bahwa pada tahun 2001, akibat longsor parah di sepanjang Sungai Tra Khuc, menyusul kebijakan relokasi, keluarga yang terdiri dari 5 anggota tersebut meninggalkan sebidang tanah seluas lebih dari 500 meter persegi untuk menetap di wilayah relokasi Khe Nam. Pada saat relokasi, rumah, bangunan, pepohonan, dan tanaman di lahan lama (lahan yang tererosi) tidak diberi ganti rugi, melainkan hanya menerima 800.000 VND dari negara.
Keluarganya telah mengajukan permohonan Buku Merah. Namun, setelah lebih dari dua dekade, banyak permohonan dan keinginan telah disampaikan, tetapi lahan seluas hampir 300 meter persegi di kediaman barunya belum juga mendapatkan Buku Merah.
"Saya sudah mengembalikan buku merah lahan tepi sungai agar mereka bisa membuat buku merah baru di lokasi relokasi, tapi saya belum menerimanya. Entah kenapa, kadang mereka bilang buku merah itu tersangkut di perencanaan taman hijau, kadang mereka janji berkali-kali... sampai sekarang," ujar Pak Phung dengan nada frustrasi.
Mirip dengan keluarga Tuan Phan Dinh Phung, di dusun Khe Nam, Tuan Lam Van Tuan dan Nyonya Phan Thi Kim Cuc juga telah menunggu buku merah mereka selama lebih dari sepuluh tahun, sejak kecamatan Tinh Khe masih menjadi bagian dari distrik Son Tinh, hingga tahun 2014 ketika digabung ke kota Quang Ngai menurut Resolusi 123 Pemerintah .
"Kami datang ke sini secara legal, pemerintah 'menunjukkan tanah' kepada kami, jadi kami tidak bisa menghabiskan uang sebanyak itu untuk mendapatkan buku merah, padahal tahu itu penipuan. Dulu, harga tanah di daerah ini sangat tinggi, jika kami punya buku merah, masyarakat tidak akan terlalu dirugikan. Tapi kami tidak punya, jadi kami harus menerimanya, kami tidak bisa membeli atau menjual apa pun," tambah Bapak Lam.
Menurut banyak rumah tangga, sejak tahun 2001 hingga sekarang, masyarakat telah berulang kali mengajukan permohonan buku merah. Terakhir kali, permohonan tersebut diajukan pada tahun 2019, ketika Kantor Pendaftaran Tanah Kota Quang Ngai menerima permohonan tersebut. Alasannya, ketika membandingkan peta tata guna lahan pedesaan baru di Kecamatan Tinh Khe, periode 2011-2015, orientasi hingga 2020 (yang telah disetujui oleh Komite Rakyat Distrik Son Tinh dalam Keputusan No. 3005/QD-UBND tanggal 14 Desember 2011), semua bidang tanah rumah tangga tersebut berada dalam rencana tata guna lahan hijau. Oleh karena itu, rumah tangga tersebut tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan buku merah.
Berbicara kepada wartawan, Ketua Komite Rakyat Komune Tinh Khe, Vo Minh Chinh, mengatakan bahwa dusun Khe Nam memiliki 11 rumah tangga yang telah direlokasi akibat tanah longsor tetapi belum mendapatkan buku merah, yang merupakan masalah lama di wilayah tersebut. Saat ini, hanya ada satu kasus, yaitu Tn. To Sum, yang telah mendapatkan buku merah.
Bapak Chinh menyampaikan bahwa berdasarkan rencana tata ruang hingga tahun 2030 dan rencana tata ruang tahun pertama Kota Quang Ngai yang telah disetujui dalam Keputusan No. 834/QD-UBND tanggal 15 September 2021, rencana tata ruang Kota Quang Ngai tahun 2023 yang telah disetujui dalam Keputusan No. 1571/QD-UBND tanggal 31 Desember 2022, lokasi bidang-bidang tanah tersebut termasuk dalam rencana tata ruang permukiman.
Setelah meninjau, dalam perencanaan tata guna lahan hingga tahun 2030 dan rencana tata guna lahan untuk tahun pertama tahun 2023 Kota Quang Ngai, lokasi bidang-bidang lahan ini telah diubah dari lahan hijau publik menjadi perencanaan tata guna lahan permukiman. Oleh karena itu, Komite Rakyat Komune Tinh Khe baru saja mengajukan proposal kepada Komite Rakyat Kota Quang Ngai untuk mempertimbangkan dan mengarahkan departemen-departemen khusus guna menerbitkan buku merah bagi rumah tangga yang direlokasi di dusun Khe Nam.
"Komite Rakyat Komune Tinh Khe akan bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kota Quang Ngai untuk meninjau semua dokumen terkait guna menyelesaikan semua masalah. Setelah itu, akan menyelesaikan prosedur sesuai hukum dan menyerahkannya kepada Komite Rakyat Kota Quang Ngai untuk menerbitkan buku merah," ujar Bapak Chinh.
Kami berharap agar pihak berwenang di kota dan provinsi Quang Ngai meninjau kembali rencana penerbitan sertifikat hak guna tanah agar masyarakat merasa aman dalam bermukim dan berproduksi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)