Kapal perang AS beroperasi di Laut Timur

Kapal induk USS Nimitz - kapal perang terbesar di dunia saat bergabung dengan Angkatan Laut AS hampir setengah abad yang lalu - masih beroperasi di Laut Timur.

Kapal induk USS Nimitz. (Sumber: The National Interest)

The National Interest melaporkan bahwa citra satelit yang dirilis awal November menunjukkan bahwa gugus tugas serang kapal induk 11 yang dipimpin USS Nimitz terekam beroperasi sekitar 130 mil laut di tenggara Second Thomas Shoal. Nimitz telah beroperasi di wilayah Armada ke-7 AS sejak awal musim panas.

Komando Indo- Pasifik AS mengeluarkan pernyataan pada bulan Juni yang menegaskan: "Nimitz sedang dalam penempatan yang direncanakan di wilayah operasi Armada ke-7 untuk menunjukkan komitmen teguh Angkatan Laut AS terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."

Nimitz menjadi berita utama pada bulan Oktober ketika sebuah helikopter Seahawk dan jet tempur Super Hornet milik kapal tersebut jatuh di Laut Cina Selatan dalam dua insiden terpisah. Semua awaknya selamat, tetapi serangkaian insiden tersebut mengejutkan Angkatan Laut AS.

Kelompok Serang Kapal Induk Nimitz meliputi kapal induk USS Nimitz, sembilan skuadron dari Sayap Udara Kapal Induk 17, dan empat kapal perusak kelas Arleigh Burke dari Skuadron Kapal Perusak 9.

Sebagai kapal utama kelas Nimitz, USS Nimitz telah memainkan peran kunci dalam strategi proyeksi kekuatan laut Amerika selama 50 tahun terakhir. Kapal ini sedang dalam pelayaran terakhirnya, dimulai pada Maret 2025. Setelah kembali ke pelabuhan asalnya di San Diego, kapal ini diperkirakan akan dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Laut Norfolk (Virginia) untuk menjalani prosedur dekomisioning.

USS Nimitz (CVN-68) dinamai untuk menghormati Laksamana Chester W. Nimitz, komandan Armada Pasifik AS selama Perang Dunia II. Kapal ini dibangun di Newport News, Virginia, dan diresmikan oleh Presiden Gerald R. Ford pada tahun 1975.

Kapal ini memiliki panjang lebih dari 300 meter dan mampu mengangkut sekitar 60 pesawat, termasuk berbagai pesawat sayap tetap dan helikopter. Sistem ketapel bertenaga uap memungkinkan pesawat lepas landas tanpa memerlukan landasan pacu yang panjang.

Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan peluncur rudal pertahanan udara Sea Sparrow dan banyak sistem senjata jarak dekat lainnya.

Meskipun kapal kelas Nimitz tetap menjadi andalan kemampuan proyeksi daya Angkatan Laut AS, kapal induk kelas Ford yang lebih baru dianggap lebih canggih, dengan sistem peluncur elektromagnetik dan perangkat penahan canggih, yang dapat meningkatkan waktu lepas landas hingga 25% dan menghasilkan daya tiga kali lipat. Sebelum seluruh kelas Ford diresmikan, USS Nimitz akan tetap bertugas.

Sumber: https://baoquocte.vn/tau-chien-my-hoat-dong-o-bien-dong-333490.html