Departemen Kesehatan Kota Ho Chi Minh baru saja menyerahkan dokumen yang meminta Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh untuk menyetujui "Strategi medis dalam perawatan kesehatan bagi masyarakat kota mulai sekarang hingga tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya".
Kota Ho Chi Minh memiliki sistem perawatan kesehatan mental, mulai dari komunitas hingga fasilitas khusus. Namun, sistem tersebut masih belum memenuhi kebutuhan aktual pasien.
Menurut Departemen Kesehatan, wabah pandemi COVID-19 telah menyebabkan peningkatan tajam insiden gangguan mental secara global. Selain itu, krisis perubahan iklim, perang, dan resesi ekonomi global juga telah meningkatkan beban sistem perawatan kesehatan mental.
Data yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka gangguan jiwa umum adalah 14,9% dari populasi, yang berarti hampir 15 juta orang terdampak. Dari jumlah tersebut, skizofrenia mencakup 0,47% populasi; depresi dan kecemasan mencakup 5-6% populasi; sisanya adalah gangguan jiwa lain seperti gangguan bipolar, gangguan jiwa yang berkaitan dengan alkohol, narkoba, dan zat adiktif lainnya.
Menurut data tahun 2019, sekitar 8-9% remaja memiliki masalah kesehatan mental, dengan angka yang lebih tinggi pada laki-laki untuk gangguan perilaku dan pada perempuan untuk gangguan emosional. Survei epidemiologi di 10 provinsi dan kota menunjukkan bahwa angka masalah mental pada anak-anak sekitar 12%, yang berarti lebih dari 3 juta anak membutuhkan akses ke layanan kesehatan mental.
Di Kota Ho Chi Minh saja, pada tahun 2022, Rumah Sakit Jiwa Kota Ho Chi Minh menerima total 170.000 kunjungan medis, dengan rata-rata 800-1.000 kunjungan per hari. Di antaranya, gangguan kecemasan dan gangguan suasana hati menempati tingkat tertinggi, masing-masing sebesar 35,67% dan 24,95%.
Dinas Kesehatan menilai bahwa layanan kesehatan mental di kota ini selama beberapa tahun terakhir telah dilaksanakan secara terpadu dan komprehensif. Hal ini pada awalnya membantu masyarakat mengakses layanan kesehatan mental langsung di tingkat lokal hingga ke rumah sakit spesialis. Namun, kebutuhan akan layanan kesehatan mental belum terpenuhi karena meningkatnya jumlah penderita masalah kesehatan mental di berbagai tingkatan. Khususnya, pandemi COVID-19 telah memperburuk stres akut dan kronis serta memengaruhi kesehatan mental jutaan orang.
Banyak orang dengan gangguan mental tidak memiliki akses ke layanan perawatan yang efektif, sehingga meningkatkan kesenjangan pengobatan. Selain itu, masih terdapat stigma yang kuat terhadap gangguan mental, yang menyebabkan ketakutan untuk mengakui masalah kesehatan mental dan mencari pemeriksaan serta pengobatan yang tepat waktu.
Khususnya, sumber daya manusia di sektor psikiatri belum memenuhi kebutuhan yang sebenarnya. Tim psikiater dan psikoterapis masih rendah, baik kuantitas maupun kualitasnya, dibandingkan dengan dunia. Selain itu, saat ini belum tersedia ruang praktik bagi psikolog dan konsultan psikologi di Vietnam.
Selain itu, infrastruktur rumah sakit telah memburuk dan tidak dapat menampung jumlah pasien yang terus meningkat. Rumah sakit umum dan sekolah tidak memiliki klinik psikiatri atau ruang konsultasi psikologis untuk skrining dini dan penanganan masalah mental yang tepat waktu.
Menurut statistik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014, Vietnam hanya memiliki 0,91 psikiater per 100.000 penduduk, termasuk yang terendah di dunia. Jumlah psikiater per penduduk dan tempat tidur psikiatri per penduduk di Kota Ho Chi Minh juga rendah dibandingkan dengan keseluruhan negara, hanya mencapai 0,07 dibandingkan dengan 0,12 per 1.000 penduduk.
Menghadapi permasalahan di atas, Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh telah mengusulkan kepada Komite Rakyat Kota untuk menyetujui "Strategi Pelayanan Kesehatan Mental bagi Warga Kota Ho Chi Minh mulai sekarang hingga tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya". Strategi ini disusun oleh para ahli terkemuka di bidang psikiatri, psikologi klinis, dan neurologi, serta menerima masukan dan konsensus dari berbagai departemen dan cabang terkait.
Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh menyatakan bahwa kota ini memiliki jaringan yang luas, mulai dari 310 puskesmas hingga klinik rawat jalan di pusat-pusat kesehatan distrik. Selain itu, terdapat fasilitas yang khusus menerima dan merawat orang dewasa dan anak-anak dengan masalah kesehatan mental, termasuk Rumah Sakit Jiwa Kota Ho Chi Minh, 4 rumah sakit umum, dan 3 rumah sakit spesialis. Terdapat sekitar 90 dokter bersertifikat untuk praktik psikiatri. Selain itu, kota ini juga merawat sekitar 4.000 tunawisma dengan gangguan mental di pusat-pusat perawatan, melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan mental di sekolah, dan menerapkan model layanan darurat depresi...
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)