
Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Pedagogis Bac Ninh pada tahun 2008, guru Thu memutuskan untuk bekerja di kota kelahirannya, Duong Hoa. Bekerja di Duong Hoa berarti menerima kekurangan, jauh dari pusat kota, dan menghadapi kondisi hidup yang sulit. Namun, bagi guru Thu, bisa mengajar di tanah kelahirannya adalah kebanggaan terbesarnya.
Pada tahun-tahun pertamanya bekerja, Ibu Thu mengajar di Sekolah Dasar Duong Hoa, salah satu sekolah terpencil dan sulit. Jalan menuju kelas penuh batu dan tanah, licin saat hujan, dan berdebu saat cerah. Ada kalanya motornya terbalik di tengah jalan berlumpur, tetapi hanya memikirkan para siswa yang menunggu, Ibu Thu akan berdiri tegap, membersihkan lumpur, dan melanjutkan perjalanannya. Melihat senyum dan sorot mata jernih para siswanya membuat semua rasa lelahnya sirna.
Setelah melewati banyak sekolah dan kelas, guru Thu telah bersama siswa dari kelas 1 dan mendampingi mereka hingga kelas 5. Setiap generasi siswa yang tumbuh dewasa merupakan tonggak penting dalam perjalanan kariernya.

Di antara kisah-kisah yang selalu dikenang oleh Guru Thu, mungkin yang paling menyentuh adalah perjalanan bersama Chiu Thi Thu Duyen, seorang siswi berkebutuhan khusus. Ayahnya meninggal dunia, ibunya bekerja jauh, dan Chiu Thi Thu Duyen tinggal bersama neneknya yang sudah tua. Kurangnya kasih sayang membuat Duyen pemalu dan sering bolos sekolah. Karena tidak ingin Duyen tertinggal, Guru Thu dengan gigih menjemputnya di rumah setiap pagi, menggandeng tangannya untuk pergi ke kelas. Siang harinya, kedua guru dan siswi tersebut makan siang bersama di sekolah, makanan sederhana namun sangat hangat. Berkat kasih sayang tersebut, Chiu Thi Thu Duyen yang pemalu perlahan-lahan tumbuh percaya diri, patuh, dan mencapai kemajuan yang luar biasa.
Tak hanya bersama Duyen, Ibu Thu juga meninggalkan jejak dalam perjalanan Chiu Gi Linh, seorang siswi yang ingin putus sekolah karena beban keluarga. Orang tuanya tidak tinggal bersama, Linh harus mengurus kedua adik laki-lakinya sehingga ia memutuskan untuk putus sekolah. Ibu Thu selalu mendampinginya, menyemangatinya, dan meminta pihak sekolah untuk mengizinkannya melanjutkan sekolah. Berkat kasih sayang tersebut, Linh mampu melewati masa-masa tersulit. Kini, ia telah dewasa, memiliki rumah tangga yang bahagia, dan setiap kali mengenangnya, Ibu Thu masih terharu.
Bagi banyak siswa etnis minoritas, Guru Thu adalah guru, saudara perempuan, sekaligus sahabat. Ia memahami karakteristik psikologis, gaya hidup, dan hambatan siswa di daerah pegunungan, sehingga ia selalu menemukan cara untuk membuat mereka lebih tertarik belajar. Di kelas Guru Thu, permainan dan aktivitas kelompok visual yang hidup selalu ditekankan. Ia telah meneliti dan menerapkan banyak inisiatif dengan hasil yang luar biasa, seperti inovasi metode pengajaran untuk mengembangkan keterampilan menulis deskriptif, membimbing siswa untuk mengerjakan operasi hitung desimal dengan baik, atau menyelenggarakan permainan matematika. Inisiatif-inisiatif ini diakui dan diterapkan secara luas di seluruh sekolah dan wilayah.
Berkat inovasi-inovasi ini, kualitas pengajaran Bu Thu selalu melampaui target setiap tahunnya, kelas wali kelas selalu meraih predikat kelas unggulan, jumlah siswa berprestasi tinggi, dan banyak siswa yang meraih juara dalam kompetisi pertukaran pelajar di tingkat sekolah, kabupaten, bahkan provinsi. Prestasi siswa dalam kompetisi Matematika, Bahasa Vietnam, Bahasa Inggris, kaligrafi, dan mendongeng Paman Ho... selalu ditopang oleh kontribusi Bu Thu, baik sebagai wali kelas maupun guru mata pelajaran.

Selain kiprah profesionalnya, Ibu Thu juga merupakan Ketua Kelompok Profesional, selalu menjadi teladan dalam segala kegiatan, aktif berpartisipasi dalam kegiatan Partai, gerakan sosial, kegiatan amal, dan berkontribusi bagi masyarakat. Selama bertahun-tahun, beliau telah meraih gelar pejuang pemberdayaan akar rumput, menerima piagam penghargaan dari Ketua Komite Rakyat Provinsi, piagam penghargaan dari Komite Rakyat Distrik, dan berbagai organisasi. Khususnya, pada tahun 2025, Ibu Thu mendapatkan kehormatan untuk menerima piagam penghargaan dari Perdana Menteri, piagam penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, serta Komite Sentral Persatuan Pemuda Vietnam atas prestasi luar biasa dalam membina dan mendidik generasi muda.
Sumber: https://baoquangninh.vn/nguoi-sowing-hat-giong-yeu-thuong-o-vung-dat-duong-hoa-3385207.html






Komentar (0)