Mahasiswa laki-laki raup untung lebih dari 300 juta VND dari riset AI

Setelah lulus SMA, Vi memilih teknologi informasi, dengan spesialisasi kecerdasan buatan (AI) di sebuah universitas di Can Tho karena ia menganggap bidang ini cukup baru dan memiliki banyak peluang kerja.

Vi menghadiri konferensi ilmiah internasional yang diadakan di Tiongkok. FOTO: THANH DUY

Di akhir tahun pertama, Vi tidak terlalu menonjol. Namun, di awal tahun kedua, mahasiswa pria ini menarik perhatian ketika berpartisipasi dalam proyek penelitian tentang penggunaan perangkat AI (seperti Chat GPT, Gemini, dll.) untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa. Makalah penelitiannya terpilih untuk dipresentasikan pada konferensi ilmiah internasional di Hunan Normal University (Tiongkok). Saat itu, Vi mendapat kehormatan menjadi reporter di hadapan banyak profesor, profesor madya, dosen, dan mahasiswa seusianya.

Perjalanan akademis ke luar negeri ini semakin membuat Vi bersemangat dalam penelitian dan memberikan tantangan yang lebih tinggi untuk menaklukkan artikel ilmiah internasional. Hingga saat ini, Vi adalah penulis utama dari 3 artikel ilmiah internasional yang diterbitkan di jurnal Q1, termasuk: Aplikasi Komputer dalam Pendidikan Teknik (Wiley Publishing House), AI & Masyarakat (Springer Nature Publishing House), dan Jurnal Wawasan Perhotelan dan Pariwisata (Emerald Insight Publishing House). Konten artikel penelitian tersebut berkaitan dengan penerapan AI dan teknologi 3D dalam pendidikan STEM, asisten suara dalam memberikan informasi, instruksi dan dukungan prosedur, serta penerjemahan di bandara.

Menurut Vi, studi-studi di atas menerapkan metode kuantitatif dan kualitatif, sehingga memberikan landasan teoretis yang baru dan layak. Para pembuat kebijakan, perencana, atau pendidik dapat mengandalkan teori-teori ini untuk mengembangkan AI dengan fitur serupa. Selain artikel-artikel yang disebutkan, Vi juga memiliki artikel ilmiah Q1 yang telah diterima dan menunggu publikasi tentang penerapan AI untuk menghasilkan desain pemetaan pikiran.

Semua artikel internasional berstempel Vi, tanpa bimbingan dosen. Pengajuan artikel, peninjauan, dan pertukaran dengan dewan akademik internasional semuanya dilakukan oleh Vi. Biasanya, kesulitan dan masalah akan dipecahkan oleh pemuda ini dengan membaca lebih banyak buku. Oleh karena itu, Vi dapat menghabiskan sepanjang hari membaca buku daring dan dokumen-dokumen khusus.

Yang lebih bermakna lagi, tahun ini Vi juga menginspirasi dan membimbing 2 mahasiswa untuk membuat laporan ilmiah pada konferensi internasional yang diadakan di South China Normal University (Guangzhou, China) dan 5 laporan lainnya yang dipresentasikan pada konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Electrical Engineering Academy Association of Thailand (EEAAT).

Vi mengatakan bahwa untuk setiap artikel Q1, sekolah memberikan hadiah sebesar 100 juta VND. Hingga saat ini, Vi telah menerima lebih dari 330 juta VND dari hasil penelitian ilmiah dan partisipasi dalam konferensi internasional. Uang ini digunakan untuk membeli laptop, menutupi biaya hidup, dan menabung. Untuk biaya kuliah, Vi menerima beasiswa 30% untuk seluruh program studi sejak awal, sehingga ia tidak perlu khawatir. Tujuan Vi adalah berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa studi di luar negeri di bidang teknologi pendidikan guna meningkatkan kualifikasinya.

Sumber: https://thanhnien.vn/nam-sinh-kiem-duoc-hon-300-trieu-dong-tu-nghien-cuu-ve-ai-185251102085722317.htm