Daniel Ellsberg, analis militer AS yang membocorkan dokumen rahasia Pentagon tentang Perang Vietnam pada tahun 1971, telah meninggal dunia pada usia 92 tahun.
Ellsberg meninggal dunia di rumahnya di Kensington, California, pada 16 Juni, menurut keterangan keluarganya. Ia didiagnosis menderita kanker pankreas yang tidak dapat dioperasi pada bulan Februari.
Ellsberg lahir pada 7 April 1931 di Chicago, Illinois. Pada tahun 1971, Ellsberg merilis Dokumen Pentagon kepada New York Times, Washington Post, dan 17 surat kabar lainnya di Amerika Serikat, yang membuktikan bahwa pemerintahan Lyndon Johnson secara diam-diam meningkatkan eskalasi Perang Vietnam dan berbohong tentang tindakan mereka kepada Kongres . Menurut dokumen tersebut, Pentagon juga berbohong kepada publik Amerika tentang kemungkinan memenangkan perang di Vietnam.
Ellsberg membocorkan segudang dokumen rahasia dengan harapan mempercepat berakhirnya Perang Vietnam. Namun, hal itu justru menjadikannya sasaran kampanye hitam oleh pemerintahan Presiden Richard Nixon, penerus Johnson. Henry Kissinger, yang saat itu menjabat sebagai penasihat keamanan nasional presiden, menyebut Ellsberg "orang paling berbahaya di Amerika yang harus dihentikan dengan segala cara."
Bapak Daniel Ellsberg pada upacara penghargaan di Stockholm, Swedia pada tahun 2019. Foto: AFP
Ketika tiba di Saigon untuk bekerja di Departemen Luar Negeri AS pada pertengahan 1960-an, Ellsberg memiliki riwayat hidup yang mengesankan. Ia meraih tiga gelar dari Universitas Harvard, bertugas di Korps Marinir, dan bekerja di Pentagon serta RAND Corporation, sebuah organisasi riset kebijakan yang berbasis di AS.
Ia pernah bersikap agresif terhadap Vietnam. Namun, dalam bukunya yang terbit tahun 2003 , Secrets: A Vietnam Memoir and the Pentagon Papers , Ellsberg mengatakan bahwa baru seminggu setelah dua tahun bertugas di Saigon, ia menyadari bahwa Amerika Serikat tidak mungkin menang.
Atas perintah Menteri Pertahanan saat itu, Robert McNamara, para pejabat Pentagon secara diam-diam menyusun berkas setebal 7.000 halaman tentang keterlibatan AS di Vietnam dari tahun 1945 hingga 1967. Ketika berkas tersebut selesai pada tahun 1969, dua dari 15 salinannya diteruskan ke RAND Corporation, tempat Ellsberg kembali bekerja.
Dengan perspektif baru tentang perang, Ellsberg bergabung dengan demonstrasi perdamaian. Ia terinspirasi untuk menyalin Pentagon Papers setelah mendengar seorang pengunjuk rasa anti-perang mengatakan ia lebih suka dipenjara daripada bergabung dengan militer.
Ellsberg mulai menyelundupkan dokumen-dokumen rahasia dari kantor RAND dan membuat salinannya di malam hari menggunakan mesin fotokopi sewaannya. Putranya yang berusia 13 tahun dan putrinya yang berusia 10 tahun membantunya. Ellsberg membawa dokumen-dokumen tersebut ketika ia pindah ke Boston untuk bekerja di Massachusetts Institute of Technology. Satu setengah tahun kemudian, ia menyerahkannya kepada New York Times.
The New York Times menerbitkan bagian pertama dari Pentagon Papers pada tanggal 13 Juni 1971. Pemerintahan Presiden Richard Nixon segera meminta hakim untuk mengeluarkan perintah penghentian publikasi.
Ellsberg kemudian menyerahkan Dokumen Pentagon kepada Washington Post dan lebih dari selusin surat kabar lainnya. Dalam kasus yang diajukan oleh New York Times terhadap pemerintah AS atas larangan publikasi, Mahkamah Agung memutuskan bahwa surat kabar berhak untuk mempublikasikan data tersebut. New York Times kemudian melanjutkan publikasi isi dokumen rahasia tersebut.
Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa para pejabat AS menyimpulkan bahwa Vietnam tidak mungkin dimenangkan. Presiden Lyndon Johnson berencana memperluas perang, termasuk mengebom Vietnam Utara, meskipun ia telah menyatakan tidak akan melakukannya selama kampanye militer tahun 1964. Dokumen-dokumen tersebut juga mengungkap pengeboman rahasia AS di Kamboja dan Laos, serta angka korban yang lebih tinggi daripada yang dilaporkan publik.
The New York Times tidak menyebutkan siapa yang menyediakan dokumen tersebut, tetapi FBI segera mengetahuinya. Ellsberg bersembunyi di bunker bawah tanah selama sekitar dua minggu, sebelum menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Boston.
"Saya merasa sebagai warga negara Amerika yang bertanggung jawab, saya tidak bisa lagi bekerja sama dalam menyembunyikan informasi ini dari publik Amerika. Saya melakukannya dengan risiko pribadi yang besar dan menerima konsekuensinya," ujar Ellsberg saat itu, seraya menambahkan bahwa ia menyesal tidak merilis dokumen tersebut lebih awal.
Ellsberg dan seorang rekannya di RAND didakwa dengan tuduhan spionase, pencurian, dan konspirasi. Namun, dalam persidangan tahun 1973, kasus tersebut dibatalkan dengan alasan pemerintah telah membobol kantor psikiater Ellsberg untuk menemukan bukti yang memberatkan.
Ellsberg kemudian menjadi penulis dan pembicara, dan terlibat dalam upaya advokasi untuk transparansi pemerintah dan pencegahan proliferasi nuklir.
Pada bulan Maret 2006, Ellsberg mengunjungi Vietnam dan dianugerahi medali "Untuk Perdamaian dan Persahabatan Antar Bangsa".
Huyen Le (Menurut Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)